Dengan sedikitnya dana yang ia miliki saat ini, Ia pun tak tahu mau bertinggal dimana untuk malam itu. Keterbatasan dana dari keluarganya membuat Ia datang ke Kota tanpa membawa bekal yang mencukupi. Perasaan lapar juga sudah menyerang Lelaki muda itu. Di dalam sakunya masih terdapat uang lima ribuan sebanyak 2 lembar. Ia mulai berpikir untuk mencari makan untuk menahan laparnya sejenak. Ia lihat ada tukang penjual gorengan. Ia bermaksud membelinya.
"Berapa gorengannya per bijinya bang?" kata sang Pemuda
"!500 mas.."sahut sang penjual..
"Ya sudah saya ambil 3 yah bang."
Dibelilah 3 biji gorengan untuk menahan lapar sejenak dan dengan kembalian 500 rupiah, dia membeli segelas Aqua Cup. Sewaktu hendak melahap gorengan yang Ia beli, Ia melihat sesosok orang tua yang terduduk di sudut jalanan. Pakaiannya sudah koyak. Di depan sosok kakek tersebut ada sebuah gayung yang berisi beberapa keping uang receh. Sang Pemuda yang merasa iba menghampiri sang kakek perlahan-lahan. Dia berpikir dalam hati, "Kakek ini mungkin sudah tidak makan beberapa hari.Tidak apalah saya tidak makan sehari." Diberikannya gorengan itu kepada sang Kakek sebanyak dua buah serta segelas Aqua. Ia hanya mengambil sebiji gorengan untuk menahan laparnya yang kian menjadi. Dengan senyuman yang indah, sang Kakek menerima sedikit makanan tersebut. Ada perasaan lega dan puas yang muncul di hati sang Pemuda. Setelah itu, Iapun berjalan melanjutkan perjuangannya mencari pekerjaan.
Hari kian sore, Matahari pun sudah berada di ujung khatulistiwa, tetapi masih saja penolakan yang diterima sang Pemuda. Ia pun mencari tempat untuk beristirahat sejenak. Ia duduk di sebuah halte yang lusuh dan sepi akan penunggu bus. Sewaktu melamun, lewatlah seorang lelaki dengan cukup tergesa-gesa dan secara tidak sengaja menyenggol kaki sang Pemuda yang menyadarkan sang pemuda dari lamunannya Setelah meminta maaf sang lelaki itu pergi dan tanpa Ia sadari, Ia menjatuhkan sebungkus kantong plastik hitam. Sang Pemuda ingin memanggil Lelaki tersebut untuk memberitahu bahwa bungkusannya terjatuh, tetapi sang lelaki terlihat berjalan tergesa-gesa. Sang Pemuda mengambil bungkusan itu, merasa heran dengan bentuknya. Ia buka bungkusan itu dan menemukan setumpuk uang. Iapun terkejut dan segera berlari mencari Lelaki misterius itu. Sekencang apapun Ia berlari, Lelaki itu juga tak nampak. Akhirnya dia menyerah dan berisitirahat karena kelelahan berlari. Tiba-tiba lelaki itu muncul di depannya sedang menunggu kendaraan yang lalu lalang. Iapun memanggil sang Lelaki trsebut
"Pak, bungkusan Anda tadi terjatuh. Secara tidak sengaja saya melihat isinya, dan menurut saya ini isinya sangat penting untuk Anda tentunya.." Kata sang Pemuda.
"Itu bukanlah bungkusan saya. Mungkin Anda salah orang." jawab sang Lelaki.
"Itu pasti Anda, kan Anda yang menyenggol kaki saya tadi...."
"Iya, betul. Akan tetapi, itu bukanlah bungkusan saya. Simpanlah saja nak bungkusan itu. Itu tidak berharga bagi saya, karena itu bukan milik saya." sahut sang Lelaki Misterius.
Sang Pemuda membuka bungkusan itu, melihatnya dan setelah itu dia ingin mengatakan kalau isi dari bungkusan tersebut adalah uang, tapi apa yang terjadi? Lelaki itu menghilang.
Dia mencari kemana-mana Lelaki misterius tersebut tetapi setelah Ia melihat sekeliling tidak tampak lagi sosok Lelaki misterius tersebut. Akhirnya dia memutuskan mencari sebuah tempat dan mencoba menghitung uang-uang yang ada di bungkusan tersebut. Ia pun pergi ke tempat di mana ia melihat sang Kakek pengemis. Sang Kakek masih duduk di sana dan tersenyum dengan sang Pemuda. Sang pemuda menghitung uang yang ada di dalam bungkusan tersebut. Jumlahnya sekitar 4jutaan. Dia terkejut akan jumlah yang sangatlah besar menurutnya. Dalam hati berniat membagikannya dengan kakek pengemis tadi. Akan tetapi, hal aneh terjadi lagi. Kakek yang Ia lihat beberapa menit lalu sudah tak di tempat tersebut. Ia bertanya kepada penjual gorengan, sang penjual gorengan mengatakan tidak ada siapapun di situ sejak pagi. Ia pun bingung tapi merasa bersyukur akan keberuntungan yang Ia terima. Setelah selesai menghitung uang tersebut, Ia menemukan selembar kertas berisikan tulisan. Ia lalu membacanya....
" Pergunakan sedikit dana ini semaksimal mungkin dengan tujuan yang baik
Ketahuilah Engkau tidak sendirian di DUNIA ini
DIA akan selalu memperhatikanmu...."
Terkadang manusia sewaktu menghadapi masalah selalu saja merasa bahwa TUHAN tidaklah adil terhadap mereka. Jarang sekali seorang manusia menanggapi hal positif terhadap suatu masalah. Ketahuilah, TUHAN selalu ada di hati kita. Akan tetapi, tidak mungkin kan jika kita dalam kesulitan TUHAN terbang turun dari singgasananya untuk menolong kita. DIA menggunakan caranya untuk memberikan kita Semangat, Keberanian, serta Kasih Sayang...
So....
PERCAYALAH....
HE's ON THERE WATCHING US , TAKE CARE US, and LOVE US...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar