Feel Free To Read It

Kami Datang... Belajar... Dan Melayani
We Came... Learn.. And Serve

Kamis, 23 Desember 2010

7 BARANG ANEH YANG DILELANG DI E-BAY

Tujuh Barang aneh, unik dan langka yang dijual di Ebay


Adalah ajang pasar online dunia, sebuah situs tempat bagi pembeli dan penjual berhimpun dan berdagang apa saja. eBay diluncurkan pada tahun 1995. eBay diawali sebagai tempat untuk berdagang barang koleksi dan barang yang sulit ditemukan. Sejak itu, eBay telah berkembang menjadi ajang pasar tempat kita bisa menemukan segala sesuatu, dari ponsel, DVD, pakaian, barang-barang koleksi hingga mobil dan rumah.
Dengan daftar barang sebanyak lebih dari 103,6 juta di seluruh dunia dan penambahan daftar barang sebanyak 6,1 juta yang dilakukan setiap hari, eBay menawarkan kesempatan yang tidak terhingga bagi semua orang untuk membeli dan menjual di seluruh dunia. Namun ternyata selain barang kebutuhan sehari-hari, eBay juga menawarkan barang-barang yang terbilang aneh dan langka untuk ditemukan. Berikut ini adalah 7 (tujuh) benda atau barang-barang aneh, unik dan langka yang dijual di eBay:
1. Rudal Nuklir Dijual di eBay
eBay memiliki beberapa hal aneh yang dijual, tapi kali ini yang aneh adalah rudal nuclear 1 silo dijual disini. Terletak di Central Washington Larsen Air Force Base, tempat ini memiliki 57 hektar di atas tanah dan memiliki daerah besar yang terdiri dari 16 bangunan dan ribuan kaki yang terhubung ke terowongan bawah tanah. Kini tawaran itu sampai $ 1,5 juta. Wow!
2. Negara Belgia Dijual di eBay
Negara Belgia nmerupakan salah satu negara yang pernah menjadi salah satu benda yang dijual di eBay. namun pada akhirnya negara tersebut tidak jadi di jual setelah tawaran mencapai 10 juta Euro ($ 14 juta). Belgia eBay Manajer PR, Merica Burin, mengatakan, ‘Itu adalah salah satu sejarah yang benar-benar menyenangkan yang dibuat oleh Belgia. Orang ini, dengan cara yang sangat lucu, mengingatkan Belgia adalah negara besar karena dijual dan merupakan salah satu hal yang memalukan. ‘
3. Berlian Dari Rambut Beethoven Dijual di eBay
Diamond Beethoven terbuat dari karbon yang diperoleh dari beberapa helai rambut Beethoven. Ini adalah salah satu dari tiga berlian yang diciptakan, namun juga satu-satunya yang akan ditawarkan untuk umum dengan harga satu juta dolar.
4. Villa Mewah Colani Dijual di eBay
Dikenal sebagai Villa Colani karena terinspirasi oleh desainer legendaris bernama Luigi Colani. Sebuah kawasan mewah di Pulau Majorca yang selesai dibuat pada tahun 2009.
Lebih dari 1.230 kaki persegi terbuat dari emas 24 karat. Emas ditimbang £ 60 dan biayanya pada waktu itu lebih dari $ 1 juta, digunakan di kolam renang dan rumah. Pintu Colani eksklusif, serta pintu dengan lima pintu masuk lainnya, semua dihiasi dengan kristal Swarovski asli artistik inset ke dalam panel, sehingga mereka berkilau baik dari luar dan dalam rumah. Villa Colani di dijual seharga $ 28.000.000
5. Istri Yang Dijual Oleh Suaminya di eBay
Dalam upaya agar dirinya bisa keluar dari kesulitan keuangan, ada orang yang hidup di Brasil memutuskan untuk menjual istrinya. Dia menulis iklan dan diposting di situs web populer, menawarkan istrinya untuk harga perkiraan sebesar $ 55. Butuh waktu cukup lama, namun pemerintah akhirnya mengetahui iklan tersebut dan segera memerintahkan agar iklan tersebut dihapus dari website eBay.
6. Buku 340 Tahun William Shakespeare Dijual di eBay
Buku copy 340 tahun dari Pericles William Shakespeare, Prince Of Tirus telah dijual di eBay pada tahun 2003 seharga £ 5m. Naskah ini adalah satu dari beberapa salinan yang selamat dalam kebakaran besar di London pada tahun 1666.
7. Kapal Pesiar Dijual di eBay
Barang paling mahal yang di jual di eBay adalah kapal pesiar yang dilelang oleh Fort. Lauderdale (FL). Dirancang oleh arsitek Frank angkatan laut Mulder dari Mulder Desain. Kapal pesiar ini ditawarkan untuk pelelangan eBay pada 3 November 2006 dengan harga awal sebesar $ 85 juta. Beberapa fitur luar biasa dari kapal pesiar ini meliputi: 16.000 NM, garasi helikopter, dan empat belas suite VIP multi-level dengan panorama views.

Selasa, 21 Desember 2010

DAN...

"Apa sih kamu ganggu-ganggu aku terus......! Ga ssoooorr yha??" ucap kesalku  yang selalu diganggu oleh Indra setiap harinya di sekolahku.

"Kamu enak digoda :p" ujar Indra sambil nyeringai bahagia...

Yha Saya duduk di bangku SMA. Dan Lelaki yang sering saya ganggu adalah Indri, seorang yang jahil luar biasa. Dia menjadi maskot di SMA tempat saya bersekolah saat itu karena kebandelannya.

Walau sering diganggu, aku juga tidak menunjukkan kekesalan akan hal yang dia perbuat, bahkan terkadang aku tertawa lepas dengan sikap yang ia tunjukkan kepadaku...

Sebenarnya bagiku dia adalah teman yang baik, dia sering menghibur diriku, dan juga sering menyemangatiku. Tetapi dia juga jahil... Dan yang parahnya dia sudah menyatakan cintanya 14 kali. Semuanya berujung dengan penolakan dari diriku. Karena pada dasarnya aku tidak merasakan adanya rasa tertarik kepadanya yang kusam seperti itu. Tapi bagiku dia adalah sahabat pelengkap penderitaan...

Suatu hari saya tertarik dengan seorang murid di kelas sebelah. DIa salah satu cowok idaman di sekolahku. PEmain basket, juga seorang yang cukup berprestasi, ditambah paras muka yang WOW, membuat dia menjadi incaran para cewek di sekolahku.

Suatu sore saat saya sedang membereskan barang-barang untuk dibawa pulang, saya merasa ada yang membuntutiku. Dari belakang Indra berjinjit-jinjit dan mengejutkanku...

"Gilak lu dra, klo aku ada sakit jantung dah mati di tempat....." ujarku kesal

"TAr klo lu pingsan w kasi napas buatan, pasti idup lagi... hahahaha...., eh ene ada hadiah neh bwt lu.. trima gih..." sahut dia tersenyum dengan muka blongor dia.

Aku yang terlanjur kesal akan keadaan karena tadi melihat cowo idamanku berjalan dengan cewe lain, dan juga karena dijahilin oleh Indra, dengan spontan menepis hadiah dari Indra yang masih terbungkus kotak. Kotak itu terjatuh ke meja dan membentur tupperware yang kubawa, dan akhirnya jatuh ke lantai. Air di dalam botol itu membasahi kotak tersebut.

Indra memungut kotak tersebut dengan muka sedikit kecewa...

"Salahmu, buat gua kesel... huhhhh.."kataku sok kesal dan arogan, padahal di dalam hati ada perasaan bersalah...

Dengan sedikit senyuman dia mengatakan sesuatu yang sedikit menyentil hatiku
"Maaf jika gue ganggu, gak papa, ene hadiah ga penting, sebenarnya cuma mau nepatin janji aja. udah gua kumpulin uang seh buat bliin barang yang dulu pernah lu bilang pgn beli... Yowes la ora popo"

Terpintas di pikiranku barang apa yang Indra katakan, karena seingatku, ga ada barang seperti yang dia katakan... Tapi ya sudahlah. Indra tersenyum kecil lalu meninggalkan ruangan kelas dengan membawa hadiah yang sudah basah kuyup. Terdengar suara dari dalam kotak tersebut. Perasaan bersalah dan penasaran akan isi kotak tersebut timbul, tetapi prasaan arogan menutupi segalanya.

Sewaktu pulang, secara gaa sengaja saya bertabrakan dengan lelaki idamanku...

"Upss sorry"ujar Anton

"eh gak apa-apa, gua yg seharusnya minta maap."ujarku sedikit malu

"Gue Anton, elu sapa?" sahut dia membuka pembicaraan

"Anggie met kenal yah "ujarku semakin malu

"hahaha kamu cantik waktu mukanya memerah gitu"puji dia. kata-kata itu semakin membuat jantungku berdebar kencang...

Singkat cerita saya dan Anton menjadi dekat, di sisi lain, Indra masih saja usil.. Meskipun dia tahu kalau saya suka ama Anton, dia masih bisa saja mengungkapkan perasaannya walau pastinya sudah kutolak mentah-mentah. Indra masih saja ga mau nyerah pikirku. Dan di kesehariannku bersama Anton, si Indra sering mengingatkanku agar lebih berhati-hati. Memang terkadang saya melihat Anton aneh, terkadang seperti orang tak bergairah, terkadang seperti orang yang kurang tidur. Tapi rasa suka terlalu besar sehingga menyingkirkan segala sesuatu yang janggal dari ANton

Dan impianku terwujud, Anton menyatakan cintanya kepadaku dan pasti 100% kuterima duonk... Dan akhirnya aku dan Anton berpacaran. Walau begitu Indra masih saja tidak menyerah, masih saja menggangu dan terus menembakku..

Dia pernah berkata bahwa Anton itu cowo yang ga bener. Kata-kata itu spontan membuatku marah dan memutuskan hubungan sahabat dengannya. Sejak saat itu, Indra tidak lagi sering dimarahi oleh guru, tidak membuat onar, tidak menjerit-jerit lagi seperti dulu. Bahkan dia jarang terlihat di sekitar sekolah. Kata temen-temen sih sekarang dia suka menyendiri. Tapi rasa egoisku membuat aku cuek dengan sahabat aku itu.

Suatu hari saya merasa Anton bertingkah aneh dan itu membuat saya curiga. Dan kecurigaan itupun terbukti. Anton ternyata suka bergaul dengan preman-preman di sekitar rumahnya, dan dia juga terkenal sebagai playboy disana. Alkohol, drugs dan seks bebas mungkin sudah menjadi mainan sehari-harinya. Hal-hal itupun baru kuketahui saat teman-teman sekelas memberitahukannya kepadaku. Dan yang lebih mengejutkan adalah teman-temanku tahu masalah itu dari seseorang. Ya mereka tahu dari Indra. Selama ini Indra terus mencari tahu informasi tentang Anton.

Suatu hari saya memberanikan diri menemui Anton di rumahnya, berniat memperjelas segalanya. Tanpa penjelasan saja saya sudah mengetahui kebenarannya. Karena dengan mata kepala sendiri saya melihat Anton memegang minuman keras bersama satu orang temannya sambil memeluk dua orang gadis berpakaian minim  di sana. Rasa kesal memuncak. Dia yang di sekolah terlihat gagah sekarang terlihat seperti bajingan. Pandai berakting juga pikirku. Air mata juga sudah tak tertahankan.

Anton menghampiriku, berusaha menjelaskan segalanya. Tapi saya merasa yang saya lihat saja sudah cukup. Anton yang tidak terima saat saya ingin putus tiba-tiba menyuruh  temannya mengelilingiku saat saya ingin pergi. Merasa terancam, saya menjerit. Tapi apa yang terjadi, temannya menahan diriku. Tetapi sewaktu terancam itu terdengar jeritan seorang yang kukenal. Terlihat Indra berlari menuju ke arah kami. Anton maju dan bermaksud menghadang Indra...

"Jangan ganggu dia..." Seru Indra.

Tapi kata-kata itu dibalas dengan dorongan dari Anton. Indra tampak kesal dan mendorong Anton dengan keras dan juga mendorong teman Anton, sehingga saya terbebas.

" Lekas pergi......!! Cepat..." jerit Indra yang sedang menahan teman Indra

Karena rasa takut dan kesal, saya tidak berpikir apa-apa selain lari dan terus berlari. Isak tangisku juga tak bisa dihentikan. Saat itu saya tidak menyadari keegoisanku meninggalkan Indra disana.

DI rumah, saya menceritakan segalanya kepada bonyok. Merasa shock, saya pun memutuskan untuk istirahat selama 2 hari di rumah dan menutup ponsel saya. Saya benar-benar ingin menenangkan pikiran saat itu. Pada hari pertama saya tidak masuk sekolah, pembantuku mengatakan ada teman yang ingin bertemu denganku, tetapi saya menyuruhnya berkata bohong dan mengatakan bahwa saya ga di rumah. Pada saat itu tidak terpikir siapakah orang yang mencari aku. Apakah Anton? Atau Indra?

Dua hari berlalu. Sayapun kembali bersekolah. Pada saat masuk, hal pertama yang teringat adalah Indra. Tapi, di mana dia. Saya mencari-cari di segala tempat tapi tak menemukan sosok dari  Indra. Teman-teman juga tidak ada yang tahu keberadaan Indra. Yang mereka tahu adalah bahwa selama saya tidak masuk sekolah, Indra juga tidak masuk.

Sewaktu istirahat makan siang, saya duduk termenung terus memikirkan di mana Indra berada. Tiba-tiba muncul Anton. Mukanya penuh dengan memar. Saya rasa itu perbuatan dari Indra. Dia menghampiriku dan mengucapkan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi dan berharap bisa berteman lagi dengan saya. Saya pun mengiyakannya. Saya sempat bertanya dimana Indra sesaat setelah hal itu terjadi. Anton hanya berkata, mereka sempat berkelahi. Tentunya yang babak belur bukanlah Indra melainkan Anton dan temannya. Setelah itu ia tidak melihat Indra

Rasa sedih dan kehilangan mulai merasuk diri karena sudah seminggu saya bersekolah dan tidak menemukan Indra dimanapun di sudut sekolah. Akhirnya saya memberanikan diri bertanya dengan salah satu guru BP yang akrab dengan Indra. Pak guru juga tidak tahu, tetapi dia berkata sehari setelah  kejadian itu, Indra datang menemui Pak guru dengan wajah penuh plester dan kaki terpincang-pincang memberikan sepucuk surat.

Kubuka surat itu dan membacanya :

"Hoi Gie kamu kemana seh? Koq ga masuk skull, Kamu ga kenapa-napa kan?  Si brengsek itu udah gua urus, jadi u ga usah takut lagi. Eh baidewai Kok ga buka hape, sms tak dibalas. Datang ke rumah juga simbok bilangnya ga ada."

Pada saat itu saya tersenyum melihat tulisan dia yang berantakan dan ga beraturan. Tapi betapa terpukulnya diriku setelah membaca kelanjutan dari isi surat itu


"Apa gue gitu ngeselin yha ampe mau datang aja pake acara boong segala. Kalo gitu, u ga perlu takut dah. Kalo kehadiran gua buat elu malah buat elu kesel, bentar lagi juga ga gitu lagi. Gua mesti ke luar negeri. Kata dokter sih ntah tulang apaku gitu bermasalah. Ntah lah, tapi ortu gwa maksa untuk pindah ke luar negeri untuk ngelanjutin sekolah...
Hmmmm semoga dengan begitu lu bisa bahagia....
Gua beneran suka ama lu, mungkin gwa dulunya ga bisa buktiin apa-apa
Tapi biarkan pengorbanan gua ini jadi bukti nyata akan segala prasaan gwa....
Oh yha. di surat ene ada kunci loker gua. Coba lu buka...
Thanks and Sorry for EVERYTHING......."

Hatiku seperti tertusuk setelah membaca surat tersebut. Baru kusadari, ternyata keberadaan Indra sangatlah berarti buat hidupku. Sakit dan pilu di hatiku juga tak dapat kubendung..

2 Bulan berlalu setelah Indra meninggalkan sekolah.. Tiba-tiba saya teringat dengan kunci loker yang ada di dalam amplop surat yang diberikan Indra. Aku bergegas ke loker Indra. Betapa terkejutnya diriku setelah membuka loker tersebut. Di dalamnya terdapat kotak yang dulu akan diberikan Indra. Kotaknya sudah tak berbentuk kotak lagi, mungkin karena basah.

Aku membuka kotak tersebut, DI dalamnya ada kotak lagi. Terpikir olehku bahwa Indra kembali usil. Setelah membuka kotak keempat tiba-tiba saya menemukan sebuah kotak kecil berbentuk love. Kubuka kotak tersebut. Ternyata sebuah kalung. Tiba-tiba terlintas di kepalaku saat dulu semasa SMP saya pernah mengajak Indra jalan-jalan. Pada saat itum saya melihat sebuah kalung berbentuk Love. Setelah ditanya ternyata itu adalah salah satu perhiasan andalan di toko itu. Harganya tentu sangat mahal. Saya seperti tidak percaya walau sudah berlalu beberapa tahun Indra masih mengingat janji untuk membelikan kalung tersebut untuk diriku...

Air mata pun tak dapat kubendung. Setelah mengambil kotak itu, saya melihat lagi sepucuk surat di sudut loker itu. Surat itu rapi. Kubuka lalu kubaca. Tulisan di sana begitu indah, tertata rapi....




DAN
Bila esok datang kembali
Seperti sedia kala
Di mana kau bisa bercanda

DAN
Perlahan kau pun
Lupakan aku mimpi buruk mu
Dimana telah ku tancapkan duri tajam
Kau pun menangis menangis sedih
Maafkan aku

DAN
Bukan maksud ku
Bukan ingin ku melukaimu
Sedarkah kau di siniku pun terluka
Melupakanmu menepikanmu
Maafkan aku

Lupakanlah saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala
Caci-maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulukala

DAN
Biarlah Diriku Menghilang
Bersama Waktu

CInta Yang DIsia-siakan

Pernahkah loe merasa kehilangan? Apapun itu, rasanya pasti gak enak. Kehilangan apapun di dunia ini. Rasanya sulit untuk diterima, seperti apa yang gua kisahkan saat ini. Kehilangan dalam hidup gua yang terbesar. Kehilangan seseorang yang mungkin awalnya hanya sebagai permainan dalam hidup gua. Permainan yang pada akhirnya mengajarkan gua untuk menjadi orang yang lebih serius menghargai dia. Walau terlambat, gua percaya. Andai saja, kata maaf dari dia gua terima. Mungkin hidup gua ga akan menyesal seperti saat ini.
Gua pernah bilang sama nyokap gua, kalau gua hanya akan serius dalam mencari pasangan hidup kalau sudah melihat cowok itu berkorban untuk gua. Nyokap gua juga selalu bilang ke gua, kalau loe ini sebagai anak gadis, lebih baik tidak banyak mencari pacar, carilah suami. Gua Cuma bisa ketawa kalau nyokap bilang gitu, umur gua kan masih 23 tahun. Masih mau main-main dan menikmati masa muda gua, mungkin kalau gua hidup di jaman nyokap gua, itu penting, sekarang kan jaman modern, biarkanlah gua menjadi diri gua yang apa adanya.
 
Gua akui, gua ini termasuk idaman setiap laki-laki. Gua akui banyak cowok yang deketin gua. Gua akui, gua termasuk orang yang suka hubungan tanpa status kebading ikatan resmi. Gua mungkin jahat sudah nolak ratusan cowok yang mencoba pengen jadi pacar gua, gua mungkin jahat sudah sakitin banyak cowok yang pernah deket sama gua. Tapi, hanya satu cowok yang benar-benar bikin gua sadar semua yang gua lakukan itu salah, namanya Daniel. Walaupun namanya Daniel, dengan kejamnya gua memaksa nama dia jadi Denny. Sesuai kemauan gua. 
Dia datang dalam hidup gua saat kita ga sengaja nonton di Puri. Saat itu, kalau gua gak salah inget. Lagi trend film 3D, kita nonton film UP. Dia muncul bersama teman gua yang jumlahnya 4 orang, temen gua bilang Daniel itu baru selesai kuliah dari Yogyakarta, dalam hati gua berkata, “ Yaila, segitu banggannya temen gua kenalin temen yang balik dari yogyakarta, kalau dari Kanada sih baru deh boleh bangga”. Jadi kesan pertama gua tentang dia adalah cowok kampung. Kita pun nonton dan selesai itu, kita makan di aklingan deket puri. 
Bagi gua makan dimana saja sama saja, walaupun itu deket jalanan yang ga ada lampu. Kita makan, dan tiba-tiba Daniel dengan percaya dirinya minta nomor telepong gua. Karena gua merasa gak enak norak, akhirnya gua kasih aja nomor esia gua, dengan kalimat sombong terakhir. 
“ Oh ya kalau mau nelepon, sms dulu ya. Soalnya gua jarang ngangkat telepon kalau ga ada jadwal” 
Temen-temen gua pasti bilang gua norak kayak direktur karena mau nelepon aja mesti bikin jadwal, pada kenyataannya emang jadwal gua padat sekali dengan antrian cowok-cowok yang mau nelepon gua, masih untung gua angkat, jadi boleh dong gua sedikit jujur. Daniel anaknya cukup tinggi, sedikit berewok walau usianya masih 25 tahun. Gayanya kayak pemain basket, walaupun giginya ga rata, yang bikin heran kenapa juga dia kuliah di Yogya kalau kampungnya asli Jakarta. 
Singkat cerita, akhirnya kita berpisah. Sebenarnya gua lagi deket sama satu cowok yang menurut gua cocok untuk jadi target gua sebagai kekasih, dia uda sering jalan sama gua, hubungan kita tanpa status dan mau naik level ke pacaran, tapi gua masih nunggu waktu yang tepat. Saat gua lagi asyik ngobrol. Tiba-tiba si Daniel sms gua, dan bilang kalau gantungan mini di hendphone gua jatuh dan dia nemuin pas kemarin balik ke aklingan dan si penjual ngasih. Gua jadi inget, kalau hendphone gua kan ribet abis dengan gantungan yang banyak, pantesan gantungan picachu gua ilang, akhirnya gua balik sms dia. 
Kita pun janjian ketemuan di mal Puri. Gua emang mau ke Puri buat beli sesuatu, ga ada salahnya gua ketemu dia disana walaupun sebenarnya ga ada niatan sih mau ketemu. Jam 2, gua datang. Kita sms-an dan akhirnya sepakat ketemu di Hero. Dia muncul sambil memberikan gantungan kesayangan gua. 
“ Thks you.” Kata gua. 
Tanpa basa basi, tiba-tiba dia nunjukin dua tiket nonton. 
“ Angel, maaf, gua tadi beli tiket nonton. Temen gua tiba-tiba ga jadi nonton, loe mau ga nonton?” 
“ Hah” dalam hati gua, neh orang ga kreatif amet sih ngajak nontonnya,bukan premier lagi, XXI biasa. Tapi karena kebaikan dia nemuin gantungan gua, akhirnya gua ga bisa nolak, kita pun nonton. Saat di dalam bioskop. Kita diem-dieman. Sampai akhirnya gua ngerasa ngelihat seseorang yang ga asing duduk di depan baris gua, suara cowok yang kok ga asing gitu. Karena bioskop gelap, akhirnya gua jadi penasaran dan jadi ga enak gitu nontonnya, Daniel nanya ke gua. 
“ loe boring ya, apa filmnya ga seru?” Tanya Daniel melihat tingkah gua. 
“ Kagak sih, Cuma kayaknya minuman gua agak manis, gua mau yang ga manis.” 
“ Kalau gitu gua beli dulu ya. “ tawar Daniel. Gua hanya tersenyum. Seperti seorang ratu yang di layanin dengan baik. Daniel kembali dengan minuman yang gua mau, akhirnya gua mulai tenang dikit, tapi tetep merasa mengenal suara dan bentuk cowok yang ada di depan baris gua. 
Ketika bioskop bubar, gua langsung mau lihat siapa tuh cowok yang bikin gua penasaran. Tapi orang-orang pada berdiri dan akhirnya gua gak bisa jawab deh rasa penasaran gua. Gua minta izin ke toilet sama Daniel, didalam toilet ada satu cewek yang cantik. Dia disamping gua, gua melempar senyum karena terpesona dengan cewek yang mungkin kayak model. Ketika gua keluar, si cewek juga keluar ditungguin sama cowok. Astaga, akhirnya gua tau, kenapa gua ga penasaran sama suara ga asing yang ada didepan gua, ternyata itu suara cowok yang punya hubungan tanpa status dengan gua, Anton. 
Gua ga nyangka Anton yang selalu bilang cintanya untuk gua ,ternyata dibelakang gua ga lebih dari lelaki buaya darat. Ngelihat gua muncul, dia seperti parno gitu. Gua mencoba memasang wajah gua paling marah supaya dia sadar kalau gua tau dia jalan sama cewek lain. Dengan entengnya dia bilang 
“ Loe kenal sama cewek itu?” kata temen ceweknya. 
“ Kenal, kita temanan.” Kata Anton yang bikin gua marah, gua langsung deketin dia, melempar tamparan tangan gua. Banyak orang yang ngeliat gua ngelakuin itu, termasuk Daniel. 
Daniel muncul, dia menarik gua untuk pergi dari tempat yang sudah jadi tambahan bioskop baru di depan toilet dengan pemain gua dan orang brengsek bernama Anton. Gua nangis, ketika merasa disakiti oleh Anton. Harga diri gua jatuh sejatuh-jatuhnya, Daniel mungkin belum tau apa yang terjadi. Dia coba nenangin gua dengan beliin gua yogurt eskrim rasa vanilla. 
“ Cobaain ini, bisa bikin enak loh.” 
“ Sok tau, mana bisa ekrim bikin hati panas jadi tenang.” 
“ Bisa, gua aja sering kok kalau lagi sedih makan eskrim. Loe tau ga? Dokter biasanya ngerayu anak kecil dengan eskrim. “ 
“ Emangnya loe pikir gua anak kecil?” kata gua kesal. 
“ Nggak sih, tapi lihat deh gigi gua, ga rata kan, soalnya gua ga mau dengerin nyokap gua, ga mau dibawa ke dokter gigi, walaupun dirayu eksrim. Kalau saja dulu gua nerima tawaran eskrim mungkin gigi gua ga berantakan kayak gini “ 
Mendengar cerita Daniel yang nunjukin giginya kaga rata, bikin gua ketawa dan lupain sejenak rasa sakit hati gua. 
“ Tuh kan ketawa, artinya eskrimnya bikin tenang kan” 
Daniel-daniel, ini orang kayak anak kecil banget, padahal yang bikin gua ketawa bukan eskrim, muka dia yang kocak itu bikin gua ketawa. Akhirnya gua mencurahkan isi hati gua ke Daniel saat itu juga, gua cerita kalau Anton itu siapa, gua cerita kalau gua sakit hati. Daniel mendengar dengan wajahnya yang lugu seperti orang bloon. Kemudian dia bilang ke gua. 
“ Gua juga sering disakiti cewek, buktinya tau gak, pacaran 5 tahun sama mantan, tiba-tiba dia pindah Ke china, boro-boro bilang putus, ini ilang gitu aja. “ 
“ Wah, sedih amet nasib loe” kata gua. 
“ Ya nasib lah kalau muka pas-pasan kayak gini hehehe.” 
“ Mungkin nama loe ga bawa hoky, gimana kalau namanya gua ganti.” 
“ Jangan dong, itu nama pemberian dari nenek gua.” 
“ Ga mau tau, nama loe didepan gua jadi Denny aja.” 
“ Kenapa mesti Denny.” Tanya Daniel. 
Ga mungkin gua cerita karena Denny itu nama mantan pertama gua yang uda putus, walaupun sampai sekarang gua masih keinget, tapi nama Denny juga gua kasih anjing kecil gua. Gua ga mau dia tau,tapi gua bilang “ Denny itu nama kesayangan gua, kalau nama loe Denny, artinya loe bakal jadi orang kesayangan gua?” kata gua dan bodohnya lagi si Daniel mau-mau aja. 
Gua punya cita-cita setinggi langit, ingin jadi penulis terkenal. Ingin seperti J.K rowling. Walaupun tulisan gua jeleknya minta ampun, gua selalu minta saran ke teman-teman yang mungkin bilang bagus. Tapi pas gua kasih liat ke Denny, dia malah bilang gini. 
“ Ga bagus Ngel, jelek ceritanya..” kata Denny, kalau sudah gitu dalam hati gua berkata, neh orang kalau jujur kok terlalu jujur, ga bisa bohong dikit kek bilang bagus, polos amet. Dan gua marah. 
“ Kalau gitu besok, loe mesti bikin cerita lebih bagus dari gua, loe bisa nilai tulisan gua jelek, ayo bikin” 
“ Yaila Angel, bikin skripsi aja gua gagal terus, apalagi suruh bikin cerita?” 
“ Ga mau tau, kalau ga bikin, loe ga usah jadi teman gua lagi..” 
“ Kok gitu, kita kan uda jadi teman sejak 3 bulan lalu, setiap minggu jalan kan? Masa mau putus jadi teman gitu aja” 
“ Ya gitu deh, pilihan loe Cuma itu, tapi kalau cerita loe bagus.. gua bakal kasih hadiah?” 
“ Apa tuh hadiahnya?” 
“ Loe naik pangkat jadi pacar gua?” 
Ngedengar hal itu, Denny Cuma senyum-senyum manyut. Padahal gua Cuma bercanda, tapi sepertinnya dia benar-benar percaya yang gua bilang. 
“ Ok, gua akan bikin kisah yang menarik supaya loe jadi pacar gua” 
“ Hehehe, coba aja, tapi kalau jelek resikonya tau kan?” 
Sebelum perjanjian itu, gua dan Denny emang sering jalan bareng, tapi itu pun rame-rame dengan teman-teman. Tidak ada yang istemewa dalam hubungan kita, yang gua tau tentang dia, dia itu Cuma suka futsal, pernah suatu hari dia suruh gua temenin dia main futsal, gua tolak mentah-mentah dan bilang. 
“ Adik gua suruh temenin nonton badminton aja gua tolak, loe kok berani-beraninya ajak gua nontonin loe main futsal, kayak ga ada kerjaan aja” mungkin kalimat gua ini kasar, tapi Denny Cuma santai bilang. 
“ Ya, maaf deh, kaga tau. Hehehe” 
Apapun yang gua lakukan ke dia, dia Cuma bisa ketawa dan say Maaf. Lama-lama gua kok ngerasa bingung, kenapa neh orang ga bisa marah, kenapa neh orang ga bisa nolak kalau di suruh-suruh. Gua suka nyuruh dia anterin tulisan gua ke majalah-majalah, karena gua mau tulisan gua masuk majalah, lucunya lagi selalu ditolak dan kalau uda gitu dia yang bakal gua marahin. Saat gua marah pun, dia Cuma senyum dan berkata. 
“ Coba lagi ya, nanti gua bantu kirimin deh” kata Denny, padahal dia ngaterin pake motor dia sendirian, gak pake pos, karena gua maunya benar-benar langsung dikasih ke redaksi majalah. 
Waktu berjalan, seorang cowok deket sama gua lagi, namanya Martin, dia cowok yang ganteng dan menurut gua ganteng banget. Usianya lebih tua dari gua dan pastinya tipe cowok idaman semua cewek. Kita kenalan saat lagi di undangan, dikenalin sama saudara gua. Sampai akhirnya gua deket dan mulai sering pergi sama Martin, Daniel yang sering sms dan ngajakin gua jalan gua cuekin. Gua merasa Denny sudah cukup di hidup gua, walaupun dia adalah bagian dalam hidup gua saat-saat gua lagi jomblo. 
Suatu malam, Martin datang ke rumah, nyokap gua sebenarnya sudah suka dia, anaknya sopan dan kebetulan satu daerah sehingga dia kalau ngomong sama nyokap pakai bahasa kampung. Malam itu, Denny datang, dia mengetuk pintu dan pembantu gua bilang dia datang, gua langsung ke depan. Gua bingung kenapa neh anak muncul didepan rumah gua. 
“ Kenapa?” Tanya gua terganggu. 
“ Gua mau datang, mau kasih lihat tulisan yang pernah loe minta.” Kata dia dan gua bahkan sudah lupa pernah minta dia bikin cerita. 
“ Ooo. Kata gua” 
“ Oh ya. Disini juga ada lagu loh, buatan temen gua Shandy. Dia bikinin ini pas gua bikin cerita ini.” 
“ Oh ya, kreatif sekali..” puji gua bikin senang dia. 
“ Yauda gua baca dulu, nanti gua kasih nilai kalau cerita loe ini bagus.” 
“ Tapi inget loh janji kita?” kata Denny. 
“ Janji apa ya?” 
“ Kalau bagus kita akan naik pangkat jadi pacaran kan” 
“ Oh iya..” kata gua merasa bodoh sekali neh orang percaya saja kata-kata gua. 
“ Den, gua sibuk neh ada tamu, loe pulang dulu ya..” 
Akhirnya Denny pulang, gua sama nyokap dan Martin akhirnya ngobrol lagi. Saat malam, gua ngebaca kisah Denny. Kisah yang diceritakan tentang seorang anak yang cacat bisu tapi bisa bermain musik dengan indahnya, dalam kisah itu dijelaskan kalau sang anak yang cacat walaupun di kucilkan mampu menunjukkan ke dunia kalau dia itu terlahir tanpa sia-sia di dunia ini. Sebenarnya gua terharu dengan kisah ini, tapi ga mungkin gua bilang bagus ke Denny, itu sama saja bikin gua jadi pacar dia. Menerima dia jadi kekasih gua. 
Besoknya gua nelepon dia Daniel dan bilang kalau cerita yang dia tulis itu jelek, artinya cerita itu lebih buruk dari cerita gua. Daniel Cuma bisa bilang, 
“ Ya mungkin untuk dibaca sama loe Angel, tapi kalau orang lain bilang bagus gimana?” 
“ Yee, gua ini kan penulis, jadi tau jelek dan kagak jelek. Gua jamin kalau di kasih ke redaksi, pasti ditolak mentah-mentah..” 
“ Iya sih, ya sudah gapapa. Gua gagal jadi pacar loe, tapi gak gagal kan jadi teman loe?” 
“ Hm.. kita masih teman kok, tapi sorry ya kalau akhir-akhir ini gua agak sibuk, gua lagi deket sama cowok, sepertinya dia merasa sangat terganggu kalau gua pergi sama cowok lain.. gitu loh, Den, ngerti ya..” 
“ Oh gitu..” jawab Denny terdiam. 
“ Tapi uda dengerin belum lagu yang dibikin untuk kisah itu..” 
“ Nanti deh kalau sempat, emangnya lagu nyambung gitu sama cerita” 
“ Sebenarnya lagu itu gua reguest ke teman gua, gua kasih ke loe. Sebab loe itu terindah untuk gua Angel.” 
Kata kata Denny yang bikin gua jadi bengong. Merasa bersalah, mencari alasan untuk menghindari dari dia. Dia bilang ke gua, dia mau coba kirim cerita itu ke majalah, gua hanya tertawa. Untuk bikin dia semangat gua kasih tau sesuatu. 
“ Loe ga akan gagal jadi teman gua kalau naskah itu masuk ke majalah, artinya perteman kita ini ga sia-sia kan, ilmu menulis gua masuk ke loe?” cerita gua dengan sombongnya, padahal dia ga pernah belajar nulis ada juga gua paksa nulis dan baca cerita gua. 
Sejak saat itu gua mencoba untuk tidak lagi mencari dia dan berharap juga dia ga cari gua. Sampai akhirnya, gua semakin dekat dengan Martin. Saat itu bahkan kita mau tunangan, terlalu cepat memang, tapi apa mau dikata, cinta memang buta. Yang bikin gua kesal lagi, saat-saat moment tunangan akan semakin dekat, Denny muncul lagi, dia membawa sebuah berita yang menurut gua buruk. Dengan bangganya dia bilang. 
“ Angel, cerita gua masuk ke majalah, artinya cerita gua bagus dongJ. Dan loe bisa dong jadi pacar gua” 
Kata Denny didepan nyokap, Martin. 
“ Apa-apaan sih loe, ga tau ini gua lagi mau tunangan ya?” teriak gua. 
Sebenarnya tunangan itu ga resmi, karena ga ada orang tua Martin tapi dia datang dengan sebuah cincin untuk mengikat gua. Gua merasa ga enak dengan kalimat itu, gua usir Denny dari rumah gua. Dia itu ingin bikin gagal tunangan gua apa, didepan beberapa tamu yang datang dari keluarga gua. 
“ Maaf, Angel, gua Cuma ingin mengatakan sesuatu..” 
“ Cukup pergi dari rumah gua..” usir gua ke Denny. 
“ Angel dengerin gua sekali ini aja.. dengerin sebagai Denny.” 
“ loe ga pantes jadi Denny lagi, sekarang loe Daniel..” 
Dengan wajah malu, Daniel pergi. Gua bingung kenapa dia datang dengan membuat gaduh, sambil membawa majalah dimana tulisan dia dimuat, seperti ingin menghina saja. Tunangan itu pun gak jadi dilakukan karena nyokap merasa ga baik sebuah acara sacral dan ditunda. Martin mungkin kecewa. Tapi ternyata dibalik semua itu, gua menemukan semua yang gua ga tau selama ini, Martin ternyata seorang pria yang sudah punya istri di kampung dan itu gua tau dari seorang yang cerita ke gua. 
Temen gua bilang di kampungnya Yogyakarta Martin uda beristri, dia lagi mau cerai, walau bagaimanapun gua akhirnya nanya ke Martin, dia ngaku,. Dan gua sakit hati sekali. Suatu malam yang sedih itu gua nangis, gua merasa tersakiti. gua mau ngelupain Martin, dan hidup baru lagi. Pada kenyataannya waktu berlalu Martin balik lagi sama bininya. Artinya gua benar-benar ga salah pilih, temen gua pun cerita sesungguhnya. Kalau Daniel sebenarnya uda tau siapa Martin sejak dulu, karena Martin itu mahasiswa yang sama dengan dia. Artinya Daniel ga naik kelas dong kok bisa ga lulus barengan kata gua. 
Lebih terkejutnya lagi temen gua bilang, si Daniel sengaja datang untuk mencegah pertunangan gua karena dia ga mau gua disakiti sama Martin yang memang nakal. Daniel di ancam untuk ga cerita apapun tentang Martin, karena Martin ngacem bakal bikin masalah. Dan semua ini terbuka, lalu gua pun nanya sama temen gua, kemana Daniel sekarang, kok dia ga pernah muncul ya?’ 
“ Lah emangnya loe gak tau, temen macam apa sih?” 
“ Daniel balik ke Yogyakarta tuh,?” 
“ Ngapain, “ “ ambil S2.” 
“ Eh iya Angel, gua lupa, dulu sebelum dia pergi, dia nitip cd buat loe. Isinya gua belum cek, gua ambil dulu dikamar” saat itu gua lagi dirumah temen gua. 
“ Kenapa bisa nitip ini ke loe?” 
“ dia bilang loe ga akan mau ketemu dia, jadi dia nitip ini sebagai permintaan maaf dia” 
Gua pulang setelah itu, gua baru sadar ternyata Daniel itu telah menyelamatkan gua dari cinta palsu. Gua ngeliat kalimat di video, untuk Angel. Pas ga puter, isinya permintaan maaf Daniel, tapi diselepin dengan sebuah kalimat kalau dia rindu sama gua, dia sayang gua. Dia minta maaf untuk melakukan ini, karena dia sebenarnya merindukan kebersamaan kita sebagai sahabat, ga berharap apapun untuk naik pangkat. Dia minta maaf kalau ternyata ceritanya bisa naik ke majalah karena itu semua hanya iseng untuk member gua semangat kalau kegagalan itu dimulai karena rasa egois yang berlebihan. 
Ya Daniel benar, gua terlalu egois menilai semua yang gua lakukan benar. Semua yang gua tulis bagus, semua yang gua bilang benar. Dia adalah korban dari apa yang dia bilang gua egois, bahkan saat-saat terakhir menyalamatkan hidup gua, gua masih mengusir dia. Dia selalu minta gua untuk dengerin lagu yang dia request untuk gua, gua mencoba mendengar setelah lagu itu ada di kamar gua. Saat gua mendengar lagu itu, gua benar-benar menangis. Lagu yang benar-benar membuat gua ga kuasa merasa berdosa selama ini telah menyia-yiakan Daniel. Bahkan tidak memaafkan dia walaupun Cuma 4 huruf._MAAF_ 
Gua ga sengaja buka facebook dia, mencoba mencari tau nomor telepon dia yang baru dengan berpikir kirim pesan. Tapi rasanya hati gua sedih, melihat di foto profil dia, dia sedang berdua dengan seorang cewek yang dia bilang adalah kekasihnya. Gua hanya bisa menarik nafas pilu, mungkin inilah bayaran mahal untuk menyia-yiakan dia, disaat dia mencintai gua, disaat dia tulus memberikan hidupnya untuk gua. 
Daniel semoga loe bahagia dengan kekasih baru loe. Yang gua punya saat ini hanya video dan lagu kenangan persembahan u untuk gua. Semoga kelak, kalau memang kita jodoh, kita akan bertemu lagi. Gua sudah putuskan untuk pergi ke Amerika, melupakan semuanya dan berharap mimpi gua jadi penulis tercapai, seperti kata Daniel ke gua. 
“ Kegagalan dalam hidup hanya karena rasa egois kita, andai saja kita mau menerima apapun yang ada di hidup kita, kita akan berhasil “ 
Bukan loe yang seharusnya minta maaf kepada gadis bodoh seperti gua, gua yang seharusnya minta maaf kepada pria yang berharga terlalu indah dalam hidup gua seperti loe. 
Agnes davonar. 
www.facebook.com/agnesdavonartiga 
vidoe  maaf terakhir dari cowok  ilustrasi hanya bisa dibuka lewat web 
Untuk mendengar lagunya bisa mendengar lewat
http://www.4shared.com/audio/L7J8KzVx/Shandy_-_kau_yang_terindah.htm
Agnes Davonar

An Immortal Love

KISAH INI HANYA BOLEH DIBACA OLEH REMAJA DIATAS 17-TAHUN DAN TIDAK PUNYA SERANGAN JANTUNG.

DI suatu malam yang tak terlupa,
Namaku Timoty, suatu malam aku mengendarai vespa tuaku, kalian tau aku sangat tergila-gila dengan vespa walaupun saat ini sudah banyak motor baru yang lebih keren. Aku sadar semua orang akan tertawa melihat vespa bututku tahun 1970-an tapi ini warisan kakekku, aku bukan tidak ada uang untuk membeli motor baru tapi sayangnya aku memang mencintai motor vespaku. Bahkan vespaku ini membawaku dalam sebuah kisah cinta yang tak akan pernah kulupakan, sebuah kisah cinta yang akan kubawa sampai ujung dunia.
Awalnya begini, saat aku berjalan ditengah malam hendak pulang. Tiba-tiba hujan turun dan aku langsung mencari tempat berteduh untuk mencegah mesin vespaku rusak karena tetasan air hujan. Saat aku berteduh tiba-tiba seorang gadis muda berlari dan ikut berteduh. Dia melemparkan senyum padaku,aku pun tersenyum balik. Tiba-tiba ia jatuh tergeletak begitu saja di depanku, aku panik tapi tidak tau harus berbuat apa. Aku mendekatinya.
“ Sakit asmaku kambuh..” ujarnya pelan,
“ Obatnya kamu bawa..”
“ habis…” aku menjadi panik sehingga mengatakan padanya untuk bertahan karena aku bukan dokter, aku akan mencari bantuan tapi bingung kalau hujan seperti ini tidak akan ada orang yang bisa kumintai tolong.
Karena keadaanya terus memburuk aku pun terpaksa menggendongnya lalu menyuruhnya untuk bertahan sebentar duduk di vespaku. Kami pun menembus badai hujan mencari rumah sakit terdekat, beberapa saat kemudian kami tiba di rumah sakit, ia langsung mendapatkan pertolongan pertama tapi sayang saat aku melihat motor vespaku, motorku tidak mendapatkan pertolongan apapun dan mati begitu saja karena mesinnya kemasukkan air. Aku langsung meninggalkan gadis yang bahkan aku tidak tau namanya itu dan harus mendorong motorku hingga beratus –ratus mil hingga tiba di rumahku.
Mungkin nasibku baik karena Tuhan membalas perbuatanku pada gadis itu karena tiba-tiba aku mendapatkan perkerjaan sebagai wartawan seperti pekerjaan idolaku. Perkerjaanku pertamaku menjadi reporter semua berjalan dengan baik, aku menjalankan tugasku dengan sempurna. Kemudian aku diangkat menjadi presenter acara TV dimana tugasku meliput hobby komunitas Vespa yang menjadi salah satu kegiatan favoriteku. Suatu ketika saat aku berada di studio, seorang rekanku berkata ada seseorang yang ingin bertemu denganku. Aku pun bertemu dengannya di ruang lobby, ia menyapaku dengan tersenyum.
“ Siapa ya?”
“ Ia, saya gadis yang kamu tolong waktu itu. Saya senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan kamu”
“ Maksudnya..?” tanyaku bingung
Ia pun menjelaskan kalau ia gadis yang aku tolong saat malam itu karena asma, ia melihatku secara tidak sengaja di TV, namanya Angel. Ia datang untuk mengucapkan terima kasih padaku dan ingin mengundang aku untuk makan malam bersamanya. Aku tidak dapat menolak permintaannya dan malam dimana ia mengundangku aku pun datang, kami makan malam bersama di sebuah tempat yang menarik. Angel adalah gadis muda yang menjadi guru, malam saat itu aku berjumpa dengannya karena pada saat itu memang sangat kebetulan karena saat itu ia hendak pulang tapi hujan besar datang padahal rumahnya tidak jauh darisana.
Sejak pertama melihatnya aku telah jatuh cinta, kami pun semakin dekat hingga akhirnya kami menjadi sepasang kekasih. Angel terlahir yatim piatu dan besar di panti asuhan sehingga hidupnya adalah inspirasi bagiku, hatinya mulia karena ia bekerja sebagai guru bagi anak-anak yang tidak mampu di sebuah pinggiran pasar dimana murid-murid itu adalah anak-anak pekerja serabutan hingga tukang pikul yang untuk makan saja sulit. Tapi hatinya tergerak untuk mengubah keadaan mereka bercermin dari keadaanya sewaktu kecil.
Sebuah yayasan sosial memberikan sumbangan kepada impiannya untuk membuat sekolah gratis. Aku bahkan terkadang ikut membantunya mengajar murid-muridnya yang berjumlah puluhan orang.Nah hingga suatu ketika aku mulai berpikir mengajaknya untuk menikah, kami pun bertunangan. Ia setuju memilihku sebagai pasangan hidup walaupun pekerjaanku bukanlah pekerjaan yang mampu membuatnya bahagia tapi baginya materi bukanlah sesuatu yang di dunia yang ia inginkan, cintaku sudah cukup memberikannya kebahagiaan.
Aku cemas akan penyakit asmanya yang sudah bersamanya sejak kecil, terkadang aku ingatkan dia untuk tidak terlalu memaksakan diri. Ia selalu bilang padaku bahwa penyakitnya bukan sebuah halangan baginya untuk bekerja, karena Tuhan akan selaku bersertanya. Aku tidak bisa melawan kehendaknya tapi hanya bisa mengingatkannya untuk selalu membawa alat bantu pernafasan dan obat-obat sehingga kejadian dimana kami ditakdirkan tidak terulang lagi. Ia setuju, kalau sudah begitu aku pun dapat bekerja dengan tenang meliput setiap kegiatanku sebagai wartawan.
Suatu malam kami bersama dan saling berkisah tentang apa yang hendak kami capai di masa depan.
“ Angel, kalau sudah menikah kamu ingin punya anak berapa?”
“ Berapapun yang diberikan Tuhan saya akan menerimanya..”
“ loh kenapa begitu?”
“ Saya sudah memiliki banyak anak-anak di kelas yang saya anggap anak, mereka adalah cerminan dan harapan saya di masa depan. Memang bukan anak kandung saya, tapi saya adalah guru sekaligus ibu kedua mereka, jadi berapapun anak yang hendak diberikan Tuhan, kita patut bersyukur kan?”
“ Iya sih, kamu begitu mulia mendedikasikan hidup kamu bagi mereka, aku iri sama kamu sayang.”
“ Kamu pun bisa bila mau, aku ini berpenyakit asma. Kalau aku kenapa-kenapa kamu harus gantikan aku mendidik mereka supaya menjadi orang berguna ya.”
“ Kok ngomong gitu sih.. Jadi BT- neh,,,”
“ Bercanda kok.. Oh ya , Timo. Besok aku akan melakukan kunjungan antar sekolah gratis di pulau seribu bersama anak-anak, kamu mau ikut..?”
“ Ya mau sih tapi besok kan aku harus kerja sayang. Ada tugas bawain acara..”
“ Kalau gitu kamu doakan saja deh semoga acara ini berhasil, soalnya kalau kunjungan antar sekolah gratis ini berhasil diliput media aku yakin bakal banyak orang-orang tergerak untuk membuat sekolah gratis..”
“ Hehe. Aku pasti dukung kamu, media juga pasti dukung kamu.”
Malam itu menjadi malam paling indah bagiku untuk mengenal hatinya yang penuh dengan kemuliaan. Aku tidak sempat mengantarkannya pergi karena sejak pagi aku harus bekerja. Ia sempat meneleponku dan berkata ia membawa serta 3 murid yang ia pilih sebagai siswa perwakilan, aku hanya berkata padanya untuk berhati-hati dan jangan lupa membawa obatnya.Karena ia akan melintas lautan, aku tidak bisa lagi meneleponnya karena sinyal akan hilang.
Beberapa jam kemudian mulai tugasku untuk membawakan berita siang, seorang rekanku mengatakan ada headlines yang harus aku bawakan. Tentang kecelakaan kapal laut di lautan Jawa, aku tergeletak dan mulai cemas. Tapi sebagai professional aku harus membawakan berita itu, aku membacakan berita dimana kapal laut itu menabrak sebuah kapal barang yang muncul secara tiba-tiba karena kabut laut yang terlalu membutakan pandangan.
Terdapat sepuluh korban dalam kecelakaan itu hingga aku tak menyangka aku harus menyebutkan satu nama yang tak bisa kubayangkan. Angel, aku terdiam sejenak. Semua kru memandangku dengan bingung, air mataku berjatuhan tapi sekali lagi aku harus membacakan berita itu.
“ Seorang guru meninggal setelah menyelamatkan tiga muridnya yang tenggelam saat kecelakaan terjadi, nyawa guru itu tidak tertolong saat dibawa ke daratan karena mengalami asma. Nama guru yang bagaikan pahlawan itu adalah Angel. Sekian headlines hari ini..”
Aku tak lagi mampu berdiri diruangan itu, aku langsung meminta sahabatku yang tidak pernah mengerti mengapa aku menangis. aku langsung menuju rumah duka dimana kekasihku ada disana, hatiku bersedih dan sepanjang perjalanan aku hanya bisa menangis, saat aku tiba, tubuhku Angel telah membiru dan dingin. Tiga muridnya memelukku, aku hanya bisa menangis mengenang apa yang pernah terjadi diantara kami. disaat kematiannya ia masih bisa tersenyum, disaat ia menyadari hidupnya tak lama lagi ia masih mampu menyelamatkan murid-muridnya dari maut.
Dia adalah gadis yang tak akan pernah kulupakan walau cinta kami telah berakhir, selama aku menjalin kasih dengannya kami tidak pernah mengabadikan kenangan kami, kami memang bertekad hanya akan membuat album foto yaitu saat pernikahan. Sayangnya itu tidak terjadi, tapi aku tidak ingin pernah melupakan dia sepanjang hidupku. Dan biarkanlah apapun yang ada dengannya saat ini membeku bersama panggilan Tuhan menjadi wajah terakhir yang kusimpan bersamanya, kalau demikian halnya
Cinta kami tak akan berakhir sampai ke ujung dunia.
BAGI YANG INGIN LIHAT GAMBARNYA, UNTUK YANG KUAT SECARA IMAN
 http://www.postimage.org/image.php?v=Pq1…
LAGU GRATISNYA
 http://www.4shared.com/file/117235951/f2…
Agnes Davonar

My BB GF

SEBELUM MEMBACA KISAH INI SARAN SAYA SILAKAN DOWNLOAD LAGU INI
http://www.4shared.com/file/117235951/f2845ef6/shandy_-_kau_yang_terindah.html
Nama gua Martin, begitu panggilan teman-teman gua singkatnya. Padahal nama panjang gua Martin Gunawan. Umur gua 23 tahun saat ini, gua berbagi kisah yang ga akan pernah gua lupakan kepada semua orang yang pernah merasakan jatuh cinta. Gua menyebutnya My Blackberry Girlfriends. Semua bermula dari saat ngetrendnya hendphone Blackberry yang membius semua teman-teman gua, walau harganya selangit tiba-tiba hendphone asal Kanada itu langsung jadi trend yang akhirnya membuat gua pun ikut-ikutan ngejual nokia 9500 gua.
Blackberry atau singkatnya BB memang hendphone keajaiban. Seorang temen menawarkan gua untuk membeli BB yang second. Karena harganya masih selangit dan ternyata juga BB itu masih baru karena orang yang makai mau ganti, akhirnya gua beli BB itu sebagai hendphone kesayangan gua. Sejak hari pertama makai BB, gua selalu promosikan no pin gua kesemua teman-teman gua yang makai dan setiap harinya kerjapun gua jadi kayak orang bloon karena selalu ngecek BB gua.
Suatu hari, secara ga sengaja sebuah no pinBB asing nge-add gua di BB gua. Gua terima permintaan itu, tapi tidak pernah bertanya siapa pemilik no pin itu karena gua gensi. Hingga suatu malam saat gua pulang kerja sedang asyik berbaring, jam 10 malam di messenger gua muncul pesan dari pin asing itu. Isinya singkat.
“ Gua tunggu lu di Kafe Top. Cepetan kalau ga datang gua bakal marah besar?”
Karena bingung gua balik nanya.
“ Maaf ini siapa?”
“ Gua Angel. Lu cepetan datang kalau ga gua bakal bunuh diri..”
Setelah gua cerna dan gua pikir-pikir, gua baru inget ini mungkin Angel teman gua waktu SMA. Akhirnya gua pun ngebut dengan motor gua menuju kafe Top yang memang ga terlalu jauh dari rumah gua. Gua coba datangin tuh Kafe dan akhirnya gua sapa dia di BB dan dia bilang di meja 13. Akhirnya gua datang sambil bengong-bengong sebab gua ga kenal siapa sosok gadis.
Dimejanya uda penuh dengan minuman alcohol, dia natap gua seperti ingin makan gua aja.
“ Kenapa lu yang muncul?” tanya dia.
“ Sorry kan lu yang suruh gua kesini..”
“ Gua tuh mau ketemu Fendy.. bukan lu, lu ini siapa dia?”
“ Gua martin.. gua ga tau siapa Fendy. Gua pikir lu manggil gua di- BB buat ketemu gua..”
Mukanya langsung merah, terus dia natap gua.
“ Panggil Fendy kalau ga gua marah..”
Gua jadi bingung lalu gua bilang..” Sumpah gua ga kenal sama Fendy..”
“ Ga mau tau.. kalau ga gua teriak neh..”
Lama-lama gua pikir gadis ini gila juga, akhirnya gua tinggalin dia aja. Tiba-tiba dia narik tangan gua, narik gua gitu aja keluar pintu kafe. Gua bengong, jalan dia uda kayak mabok.
“ Aduh kenapa sih? Gua bener-bener ga kenal Fendy.. serius !”
Rambutnya yang panjang nyaris nutupin semua mukanya karena terlalu mabok, lalu dia rapikan dengan tangannya, security mulai berdatangan..
“ Kenapa mas..”
“ Mas gua ga tau siapa dia.. tiba-tiba dia kayak gini..”
Security itu liatin dia lalu gadis itu berkata singkat sama bapak itu.
“ Gua hamil.. tanggung jawab..” ujar Angel langsung pingsan.
Security itu ngeliatin gua, seolah-olah gua yang hamilin dia. Mau gua tinggal rasanya ga tega juga karena pihak Kafe juga taunya gua orang terakhir yang kenal dia, akhirnya gua bawa dia ke keluar dengan membayar semua biaya minuman dia yang ngecekek kantor gua.. nasib-nasib..
Dengan motor gua, gua bingung mau turunin dia kemana. Akhirnya kepikiran juga buat liatin dompet dia, buat ngecek ktp dia kali-kali aja ada alamat. Tiba-tiba saat gua coba ambil dompet dia, sebuah tamparan tepat di wajah gua. Anjritt. Sakit banget.. dengan santainya dia bilang
“ Lu mau ngambil dompet gua.. lu maling ya,,!”
“ Bukan.. gua mau tau alamat u..!”
“ alah alasan lu pasti maling…”
Karena gua takut digebukin massa dia teriak-teriak akhirnya gua tinggalin dia aja di depan halte sendirian, ngebut dengan motor gua kabur dari gadis aneh yang pernah gua temuin malam ini. Sepulang dari rumah gua langsung berdoa sama Tuhan, sebab apa jadinya kalau gua digebukin massa gara-gara tuh gadis.Akhirnya gua deleted juga dia punya pin dari BB gua, besoknya gua terbangun dan gua dapat kerjaan sebagai SPB sebuah produk mobil bermerek, lumayan buat nambah-nambah uang jajan seorang pengangguran.
***
Gua emang cowok paling hoki sedunia dalam tiga hari gua uda bisa ngejual mobil sebanyak 20 biji, lumayan buat bonus isi pulsa hehehe. Tapi celaka 17 ketika tiba-tiba saat gua lagi pameran, tuh gadis mabok muncul sendirian ngeliat-ngeliat mobil. Dalam hati gua, mungkin dia ga kenal gua soalnya kan kemarin-kemarin dia mabuk. Gua sengaja tutup muka gua dengan brosur, dia dekatin gua sambil ngeliat mobil yang gua pegang, wajahnya cantik juga kalau ga lagi mabok. Gua heran kok cewek secantik ini bisa hamil sih sama orang ga jelas bernama Fendy itu.
“ Ini berapa harganya..?” tanya dia sama gua
“ Ehm…” jawab gua parno takut dia inget muka gua.
“ Yee. Ditanya diem aja. Mau beli neh gua.. “ ujar dia sinis dan gua pikir ini gadis mabok kaga mabok bengis amet.
“ Sekitar 200 juta .. “ ujar gua pelan dan dia memperhatikan muka gua.
“ Ngapain nutupin muka pake brosur gitu..?” tanya dia..
“ Oh.. Gapapa.. lagi batuk makluk lagi banyak flu burung takut nular..”
Tuhan masih sayang gua akhirnya dia pergi, setelah bosen liatin itu mobil.Gua narik nafas lega, apa jadinya kalau dia teriak tiba-tiba ditengah-tengah pameran.Gua pun duduk di meja kasir untuk beristirahat dan tiba-tiba dia ada disamping gua. Anjrit.. Gua Shock banget.. tiba-tiba dia langsung duduk gitu aja kayak hantu.
“ Gua kok rasanya pernah liat lo ya?” Tanya dia.
“ Salah orang kali.. muka gua kan pasaran..”
“ Ah.. Gua yakin banget!! Nama lo sapa?”
“ Nama gua.. ehm.. Alex..”
Dia natap gua dari ujung rambut sampai kaki. Tiba-tiba dia pergi gitu aja, terima kasih Tuhan ujar gua dalam hati.Akhirnya gua kembali kerja dengan damai, sampai tiba-tiba teman gua kasih tau gua ada amplop dari pelanggan. Gua pikir itu hadiah tips dengan senang hati gua buka dan ternyata isinya hanya pesan.
“ Gua tunggu loe di Food Court atas sekarang.. waktu lu 20 menit kalau ga sampai, jangan salahin gua kalau polisi yang jemput loe..Angel..”
Mati gua, lemes kaki gua pas baca pesan itu. Dia nyadar juga cowok yang kemarin, akhirnya gua pun dengan berat hati nemuin dia. Gua harap dia bisa jelas apa yang terjadi semalam. Ketika gua duduk dia lagi minum es campur. Gua duduk menghadap dengannya, dia langsung nyapa gua
“ Berapa Pin BB u..?
“ Gua.. “ tanya gua .. “ iya siapa lagi?”
“ BB22000..” Jawab gua dan dia langsung add pin BB gua.
“ Mulai besok setiap gua perlu lu, lu harus siap siaga. Jangan sekali-sekali lu hapus pin bb gua dari BB lu atau lu siap-siap masuk penjara..”
“ Sorry Angel.. lu salah paham. Waktu itu gua cuma maksud ngaterin lu pulang. Serius ga ada minat copet..”
“ Gua ga peduli, banyak saksi di tempat.. mau pake pengacara ruhut sitompul pun gua siap ladenin lu..”
“ Astaga…”
“ Yauda gua mau pulang.. inget kalau BB gua panggil siap-siap aja lu “ dia pergi gitu aja tanpa ember-ember sedikit pun, dalam hati gua berkata nasib gua sial amet ya gara-gara punya bb ini.
Dia kembali lagi dan gua pikir dia uda percaya sama apa yang gua omongin, eh ternyata..
“ Sekalian bayarin es campurnya..”
Nasib—nasib..
***
Kalau gua ceritain penderitaan gua setelah dia nge-add pinnya di BB gua, gua pasti bisa habisin semua halaman curhat gua ini. Tiap hari dia selalu minta gua jadi supir dia buat jalan-jalan kemana aja dia mau, kalau dia belanja dia selalu minta gua yang angkat barang-barang dia. Kalau dia ke salon gua harus temenin dia, untungnya dia ga minta gua yang bayarin. Karena gua cuma punya motor akhirnya dia suruh gua jadi supir dia. Sumpah mati selama gua jalan sama dia, gua ga pernah tau siapa dia, background dia pun masih rahasia banget.
Gara-gara dia gua jadi ga kerja sama sekali dan itu berjalan selama 3 minggu berturut-turut. Suatu hari dia tiba-tiba minta gua ditemenin ke Pantai mutiara. Gua yang lagi asyik-asyiknya nonton dvd mau ga mau harus samperin dia tempat biasa buat anterin dia. Gua diam aja dibelakang dia saat dia duduk dipantai sambil memperhatikan sunshet. Dia cantik banget tapi sikapnya bikin gua ilfeel, begonya lagi kenapa gua jadi cowok bego amet mau disuruh-suruh sama dia.
“ Eh Martin.. sini loh..” perintah dia.
“ Napa lagi..” tanya gua lemes.
“ lu uda punya pacar..”
“ Belum.. emang kenapa?” “ Oh pantesan lu punya waktu banyak buat gua..” pingin gua cemplungin ke air waktu dia jawab gitu ga nyadar gara-gara dia gua jadi sibuk.
“ Lu sendiri..”
“ Sejak kapan lu punya hak untuk bertanya siapa gua? Bukannya sejak awal gua bilang lu ga boleh bertanya sama gua..”
“ Ya nanya aja kali, abis lu kan nanya gua..”
“ Menurut lu gua tampangnya seperti punya atau ga?”
“ Kayanya sih banyak..” dalam hati gua mah mana ada mau cewek kayak gini egois..
“ Sok tau lu..” jawab dia gua hanya senyum-senyum
“ Gua ga punya pacar.. tapi gua lagi cari pacar..”
“ Terus uda dapat..?” tanya gua dan dia hanya ngangguk kepala bertanda YA.
“ Lalu kemana dia.. kok ga ngaterin lu aja..?”
“ lu mau gua gaplok ya.. yang lagi ngaterin gua sekarang kan pacar gua..!”
Gua jadi tiba-tiba merasa bloon dan tanya ulang.
“ Maksudnya gimana.. ga ngerti gua..!”
Dia geplek kepala gua sambil bilang..” lu pacar gua .. tolol”
Astaganaga.. sejak kapan gua jadi pacar dia, dalam mimpi pun gua ga berharap punya pacar kayak dia.
“ Lah sejak kapan .. kok gua ga tau..”
“ Lu mau masuk penjara atau mau jadi pacar gua..”
Dan sejak saat itu Angel menobatkan gua jadi pacar dia dengan egoisnya. Penderitaan gua terus berjalan, dia ga memperlakukan gua sebagai pacar. Gua seperti supir atau pembantunya aja. Suatu hari dia sakit dan minta gua ke apartement dia.Dan seperti biasa dia ga pernah nelepon gua untuk minta tolong selalu pake BB untuk nyapa gua dan perintah gua. Dengan berat hati gua pun ke tempat dia, baru kali ini gua ke apartement dia dan dia lagi sakit
“ Lama amet sih.. “
“ Yaila Jakarta kan macet..”
“ Alasan lu banyak lah..”
“ Kok lu sakit masih galak aja sih…” Dia terdiam.
“ Sakit apa sih?” tanya gua..
“ Perut gua sakit… sepertinya anak guamau ngelahirin..”
“ Hah.. yakin loh. Terus gua mesti gimana..!” tanya gua dan dia bilang “ bawah gua ke rumah sakit!”
Akhirnya gua pun bawa dia ke rumah sakit. Dokter bilang dia emang sedang hamil 6 bulan dan gua dikira suaminya. Dalam hati gua baru nyadar kenapa dia jadi egois gitu, gua rasa dia punya beban yang berat dalam hidupnya sebab dia hamil tanpa suami. Akhirnya gua mencoba bersikap menerima dia dalam hidup gua sebagai sahabat. Gua jadi prihatin, dia hidup sendirian. Dia cerita kalau orang tuanya uda meninggal dengan mendadak karena kecelakaan pesawat. Saat gua tanya dimana bapak si jabang bayi.
“ Gua ga tau.. namanya Fendy.. dia yang punya BB yang lu pake.. orangnya uda ilang..”
“ Jadi anak ini bakal ga punya ayah dong..”
“ Lu lah yang jadi ayahnya…”
“ Gua belum siap jadi bapak..”
“ Itu takdir loe…”
Iya, Angel memang benar gua adalah takdir dia. Walaupun dia orang yang egois dan galak, sebenarnya dia itu baik. Gua bisa rasain dia hanya stress sama hidup dia. Gua akhirnya selalu menjaga dia setiap bulan, hingga suatu ketika saat gua lagi dikamar. Seorang teman gua datang, dia orang yang menjual BB ini ke gua. Gua jadi mau tau siapa orang yang disebut Fendy oleh Angel. Ketika gua datang dan nemuin dia, bertapa marahnya gua ketika dia bilang.
“ Angel cewek murahan, gua berhubungan sama dia karena suka sama suka, jangan bilang itu anak gua.. bisa aja anak orang lain..”
Gua hajar itu orang sambil meninggalkan laki-laki berengsek itu. Hari ini tidak seperti biasanya Angel ga bb gua, gua pun bb dia untuk pertama kalinya.
“ Tumben lu BB gua duluan..” tanya Angel.
“ Cuma merasa aneh aja lu ga ada perintah hari ini..”
“ Sorry selama ini membuat lu selalu merasa sibuk..” kata sorry pertama dalam sejarah gua kenal dia.
“ Gapapa gua senang kok jalanin semua ini..!”
“ Martin.. apa impian lu dalam hidup?”
“ Impian gua dalam hidup jadi orang sukses dan punya keluarga bahagia..”
“ Hm.. kalau gitu lu ga bahagia dong sekarang..”
“ Ga terlalu.”
“ yauda kalau gitu ntar malam lu datang ke apartement gua , gua mau makan malam sama lo..”
“ Waduh.. serius lo..!”
“ Kalau jam 7 Lu ga datang,gua bakal suruh polisi jemput lo..” ujar Angel yang galaknya keluar.
Gua begitu bahagia ketika datang dia masak untuk pertama kalinya buat gua, terang aja dia jago masak. Dulu kan dia kuliah di UPH jurusan pariwisata dan masak-masak.Malam itu berbeda dengan hari lainnya, dia begitu hangat dan cantik. Dia memberikan pancaran kebahagiaan dari wajahnya, gua juga begitu terkesan dengan semua yang ia lakukan malam ini dengan makan malamnya. Lalu gua bertanya..
“ Angel apa imipian lu dalam hidup?”
“ Berjumpa dengan orang seperti lu dalam hidup gua..”
“ Oh ya terima kasih..”
“ So.. Sekarang lu bahagia..!”
“ Gua bahagia..” dalam hati gua tapi gua sensara.
“ gua berharap kelak gua bisa wujubkan impian lu seperti lu mewujubkan impian gua berjumpa dengan orang seperti lu..”
“ Waduh jangan bikin gua GR dong.. ada ada aja..”
Malam itu pun berakhir, ntah mengapa sejak malam itu Angel ga pernah lagi panggi gua di BB. Saat gua panggil pun dia ga jawab. Gua ga tau nomor telepon dia karena selama ini selalu pake BB, gua pun berinistif ke Apartement dia tapi ga ada yang buka pintu. Gua merasa kehilangan besar dalam hidup gua, apalagi gua tau sebentar lagi dia akan ngelahirin anak.
Gua bersedih hati sampai detik ini pun gua ga menemukan dia.. Gua sadar gua menderita selama ini karena selalu jadi babu dia, tapi dibalik penderitaan itu gua sejujurnya merasa senang bisa mengenal Angel. Dia gadis yang kuat walaupun menerima kanyataan pahit dalam hidupnya setelah orang tuanya meninggal karena kecelakaan dan hamil tanpa ayah.
Suatu ketika gua hanya mendapat pesan terakhir dari dia yang bilang ke gua,
I have baby in my life and the name its Martin..
Tapi sayang gua ga pernah lagi tau dia dimana dan gua hanya bilang dia sebagai

MY BLACKBERRY GIRLFRIEND dan saat ini gua pun menciptkan sebuah lagu untuknya.. Semoga ketika dia mendengar lagu ini dia tau kalau gua begitu bahagia mengenal dia.
BY AGNES DAVONAR FOR MARTIN

Senin, 20 Desember 2010

Hadiah Natal


Nasib Egar tidak sebaik hatinya. Dengan pendidikannya yang rendah, pria berumur sekitar 30 tahun itu hanya seorang pekerja bangunan yang miskin. Dan bagi seseorang yang hanya berjuang hidup untuk melewati hari demi hari, Natal tidak banyak berbeda dengan hari-hari lainnya, karenanya apa yang terjadi pada suatu malam natal itu tidak banyak yang diingatnya.
Malam itu di seluruh negeri berlangsung kemeriahan suasana natal. Setiap orang mempersiapkan diri menghadapi makan malam yang berlimpah. Tapi di kantong Egar hanya terdapat $10, jumlah yang pas-pasan untuk makan malamnya dan tiket bis ke Baldwin, dimana dia mungkin mendapatkan pekerjaan untuk ongkos hidupnya selama beberapa berikutnya.
Maka menjelang malam, ketika lonceng dan lagu-lagu natal terdengar dimana-mana, dan senyum dan salam natal diucapkan tiap menit, Egar menaikkan kerah bajunya dan menunggu kedatangan bis pukul 20:00 yang akan membawanya ke Baldwin. Salju turun deras. Suhu jatuh pada tingkat yg menyakitkan dan perut Egar mulai berbunyi karena lapar. Ia melihat jam di stasiun, dan memutuskan untuk membeli hamburger dan kentang goreng ukuran ekstra, karena ia butuh banyak energi untuk memindahkan salju sepanjang malam nanti.
“Lagipula,” pikirnya, “sekarang adalah malam natal, setiap orang, bahkan orang seperti saya sekalipun, harus makan sedikit lebih special dari biasanya.”
Di tengah jalan ia melewati sebuah bangunan raksasa, dimana sebuah pesta mewah sedang berlangsung. Ia mengintip ke dalam jendela. Ternyata itu adalah pesta kanak-kanak. Ratusan murid taman kanak-kanak dengan baju berwarna-warni bermain-main dengan begitu riang. Orang tua mereka saling mengobrol satu sama lain, tertawa keras dan saling olok. Sebuah pohon terang raksasa terletak di tengah-tengah ruangan, kerlap-kerlip lampunya memancar keluar jendela dan mencapai puluhan mobil-mobil mewah di pekarangan. Di bawah pohon terang terletak ratusan hadiah-hadiah natal dalam bungkus berwarna-warni. Di atas beberapa meja raksasa tersusun puluhan piring-piring yang berisi bermacam-macam makanan dan minuman, menyebabkan perut Egar berbunyi semakin keras.
Dan ia mendengar bunyi perut kosong di sebelahnya. Ia menoleh, dan melihat seorang gadis kecil, berjaket tipis, dan melihat ke dalam ruangan dengan penuh perhatian. Umurnya sekitar 10 tahun. Ia tampak kotor dan tangannya gemetar.
“ya ampun, nona kecil”, Egar bertanya dengan pandangan tidak percaya, “udara begitu dingin. Dimana orangtuamu?”
Gadis itu tidak bicara apa-apa. Ia hanya melirik Egar sesaat, kemudian memperhatikan kembali anak-anak kecil di dalam ruangan, yang kini bertepuk tangan dengan riuh karena Sinterklas masuk ke dalam ruangan.
“Sayang…, kau tidak bisa di dalam sana” Egar menarik napas. Ia merasa begitu kasihan pada gadis itu.
Keduanya kembali memperhatikan pesta dengan diam-diam. Sinterklas sekarang membagi-bagikan hadiah pada anak-anak, dan mereka meloncat ke sana-sini, memamerkan hadiah-hadiah kepada orang tua mereka yang terus tertawa.
Mata gadis itu bersinar. Jelas ia membayangkan memegang salah satu hadiah itu, dan imajinasi itu cukup menimbulkan secercah sinar di matanya. Pada saat yang bersamaan Egar bisa mendengar bunyi perutnya lagi. Egar tidak bisa lagi menahan hatinya.
Ia memegang tangan gadis itu dan berkata “Mari, akan saya belikan sebuah hadiah untukmu.”
“Sungguh?”, gadis itu bertanya dengan nada tidak percaya.
“Ya. Tapi kita akan mengisi perut dulu.”
Ia membawa gadis itu di atas bahunya dan berjalan ke sebuah depot kecil. Tanpa berpikir tentang tiket bisnya ia membeli 2 buah roti sandwich, 2 bungkus kentang goreng dan 2 gelas susu coklat. Sambil makan ia mencari tahu tentang gadis itu. Namanya Ellis dan ia baru kembali dari sebuah toko minuman dimana ibunya bekerja paruh waktu sebagai kasir. Dia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah anak yatim St.Carolus, sebuah sekolah kecil yang dibiayai pemerintah untuk anak-anak miskin. Ibunya baru memberinya sepotong roti tawar untuk makan malamnya. Egar menyuruh gadis itu untuk menyimpan rotinya untuk besok.
Sementara mereka bercakap-cakap, Egar terus berpikir tentang hadiah apa yg bisa didapatnya untuk Ellis. Ia kini hanya punya sekitar $5 di kantongnya. Ia mengenal sopir bis, dan ia yakin sopir itu akan setuju bila ia membayar bisnya kali berikutnya. Tapi tidak banyak toko-toko yang buka di saat ini, dan yang buka pun umumnya menaikkan harga-harga mereka. Ia amat ragu-ragu apakah ia bisa membeli sesuatu seharga $5.
Apapun yang terjadi, katanya pada dirinya sendiri, saya akan memberi gadis ini hadiah, walaupun itu kalung saya sendiri. Kalung yang melingkari lehernya adalah milik terakhirnya yang paling berharga. Kalung itu adalah 24 karat murni, sepanjang kurang lebih 30 cm, seharga ratusan dollar. Ibunya memberinya kalung itu beberapa saat sebelum kematiannya.
Mereka mengunjungi beberapa toko tapi tak satupun yang punya sesuatu seharga $5. Tepat ketika mereka mulai putus asa, mereka melihat sebuah toko kecil yang agak gelap di ujung jalan, dengan tanda ‘BUKA’ di atas pintu.
Bergegas mereka masuk ke dalam. Pemilik toko tersenyum melihat kedatangan mereka, dan dengan ramah mempersilakan mereka melihat-lihat, tanpa peduli akan baju-baju mereka yang lusuh. Mereka mulai melihat barang-barang di balik kaca dan mencari-cari sesuatu yang mereka sendiri belum tahu. Mata Ellis bersinar melihat deretan boneka beruang, deretan kotak pensil, dan semua barang-barang kecil yang tidak pernah dimilikinya. Dan di rak paling ujung, hampir tertutup oleh buku cerita, mereka melihat seuntai kalung. Kening Egar berkerut. Apakah itu kebetulan, atau natal selalu menghadirkan keajaiban, kalung bersinar itu tampak begitu persis sama dengan kalung Egar.
Dengan suara takut-takut Egar meminta melihat kalung itu. Pemilik toko, seorang pria tua dengan cahaya terang di matanya dan jenggot yang lebih memutih, mengeluarkan kalung itu dengan tersenyum. Tangan Egar gemetar ketika ia melepaskan kalungnya sendiri untuk dibandingkan pada kalung itu.
“Ya Tuhan”, Egar menggumam, “begitu sama dan serupa.”
Kedua kalung itu sama panjangnya, sama mode rantainya, dan sama bentuk salib yang tertera diatas bandulnya. Bahkan beratnya pun hampir sama. Hanya kalung kedua itu jelas kalung imitasi. Dibalik bandulnya tercetak: ‘Imitasi : Tembaga’.
“Samakah mereka?” Ellis bertanya dengan nada kekanak-kanakan. Baginya kalung itu begitu indah sehingga ia tidak berani menyentuhnya. Sesungguhnya itu akan menjadi hadiah natal yang paling sempurna, kalau saja……kalau saja…….
“Berapa harganya, Pak?” tanya Egar dengan suara serak karena lidahnya kering.
“Sepuluh dollar.” kata pemilik toko.
Hilang sudah harapan mereka. Perlahan ia mengembalikan kalung itu. Pemilik toko melihat kedua orang itu berganti-ganti, dan ia melihat Ellis yang tidak pernah melepaskan matanya dari kalung itu. Senyumnya timbul, dan ia bertanya lembut, “Berapa yang anda punya, Pak ?”
Egar menggelengkan kepalanya, “Bahkan tidak sampai $5.”
Senyum pemilik toko semakin mengembang “Kalung itu milik kalian dengan harga $4.”
Baik Egar maupun Ellis memandang orang tua itu dengan pandangan tidak percaya.
“Bukankah sekarang hari Natal?” Orang tua itu tersenyum lagi, “Bahkan bila kalian berkenan, saya bisa mencetak pesan apapun dibalik bandul itu. Banyak pembeli saya yang ingin begitu. Tentu saja untuk kalian juga gratis.”
“Benar-benar semangat natal.” Pikir Egar dalam hati.
Selama 5 menit orang tua itu mencetak pesan berikut di balik bandul : ‘Selamat Natal, Ellis Salam Sayang, Sinterklas’
Ketika semuanya beres, Egar merasa bahwa ia memegang hadiah natal yang paling sempurna seumur hidupnya. Dengan tersenyum Egar menyerahkan $4 pada orang tua itu dan mengalungkan kalung itu ke leher Ellis. Ellis hampir menangis karena bahagia.
“Terima kasih. Tuhan memberkati anda, Pak. Selamat Natal.” kata Egar kepada orang tua itu.
“Selamat natal teman-temanku.” Jawab pemilik toko, senantiasa tersenyum.
Mereka berdua keluar dari toko dengan bahagia. Salju turun lebih deras tapi mereka merasakan kehangatan di dalam tubuh. Bintang-bintang mulai muncul di langit, dan sinar-sinar mereka membuat salju di jalan raya kebiru-biruan. Egar mengendong gadis itu di atas bahunya dan meloncat dari satu langkah ke langkah yang lain. Ia belum pernah merasa begitu puas dalam hidupnya. Melihat tawa riang gadis itu, ia merasa telah mendapat hadiah natal yang paling memuaskan untuk dirinya sendiri. Ellis, dengan perut kenyang dan hadiah yang berharga di lehernya, merasakan kegembiraan natal yang pertama dalam hidupnya.
Mereka bermain dan tertawa selama setengah jam, sebelum Egar melihat jam di atas gereja dan memutuskan bahwa ia harus pergi ke stasiun bis. Karena itu ia membawa gadis itu ketempat dimana ia menemukannya.
“Sekarang pulanglah, Ellis. Hati-hati di jalan. Tuhan memberkatimu selalu.”
“Kemana anda pergi, Pak?” tanya Ellis pada orang asing yg baik hati itu.
“Saya harus pergi bekerja. Ingat sedapat mungkin bersekolahlah yang rajin. Selamat natal, sayang.”
Ia mencium kening gadis itu, dan berdiri. Ellis mengucapkan terima kasih dengan suaranya yang kecil, tersenyum dan berlari-lari kecil ke asramanya. Kebahagiaan yang amat sangat membuat gadis kecil itu lupa menanyakan nama teman barunya. Egar merasa begitu hangat di dalam hatinya. Ia tertawa puas, dan berjalan menuju ke stasiun bis. Pengemudi bis mengenalnya, dan sebelum Egar punya kesempatan untuk bicara apapun, ia menunjuk salah satu bangku yg masih kosong.
“Duduk di kursi kesukaanmu, saudaraku, dan jangan cemaskan apapun. Sekarang malam natal.”
Egar mengucapkan terima kasih, dan setelah saling menukar salam natal ia duduk di kursi kesukaannya. Bis bergerak, dan Egar membelai kalung yang ada di dalam kantongnya. Ia tidak pernah mengenakan kalung itu di lehernya, tapi ia punya kebiasaan untuk mengelus kalung itu setiap saat. Dan kini ia merasakan perbedaan dalam rabaannya. Keningnya berkerut ketika ia mengeluarkan kalung itu dari kantongnya, dan membaca sebuah kalimat yang baru diukir dibalik bandulnya : ‘Selamat Natal, Ellis Salam Sayang, Sinterklas’ . Saat itu ia baru sadar bahwa ia telah keliru memberikan hadiah untuk Ellis……
***
Selama 12 tahun berikutnya hidup memperlakukan Egar dengan amat keras. Dalam usahanya mencari pekerjaan yang lebih baik, ia harus terus menerus berpindah dari satu kota ke kota lainnya. Akhirnya ia bekerja sebagai pekerja bangunan di Marengo, sekitar 1000 km dari kampung halamannya. Dan ia masih belum bisa menemukan pekerjaan yang cukup baik untuk makan lebih dari sekedar makanan kecil atau kentang goreng.
Karena bekerja terlalu keras di bawah matahari dan hujan salju, kesehatannya menurun drastis. Bahkan sebelum umurnya mencapai 45 tahun, ia sudah tampak begitu tua dan kurus. Suatu hari menjelang natal, Egar digotong ke rumah sakit karena pingsan kecapaian. Hidup tampaknya akan berakhir untuk Egar. Tanpa uang sepeserpun di kantong dan sanak famili yg menjenguk, ia kini terbaring di kamar paling suram di rumah sakit milik pemerintah. Malam natal itu, ketika setiap orang di dunia menyanyikan lagu-lagu natal, denyut nadi Egar melemah, dan ia jatuh ke dalam alam tak sadar.
Direktur rumah sakit itu, yg menyempatkan diri menyalami pasien-pasiennya, sedang bersiap-siap untuk kembali ke pesta keluarganya ketika ia melihat pintu gudang terbuka sedikit. Ia memeriksa buku di tangannya dan mengerutkan keningnya. Ruang itu seharusnya kosong. Dia mengetuk pintu, tidak ada jawaban. Dia membuka pintu itu dan menyalakan lampu. Hal pertama yg dilihatnya adalah seorang tua kurus yang tergeletak di atas ranjang, di sebelah sapu-sapu dan kain lap. Tapi perhatiannya tersedot pada sesuatu yang bersinar suram di dadanya, yang memantulkan sinar lampu yang menerobos masuk lewat pintu yang terbuka.
Dia mendekat dan mulai melihat benda yang bersinar itu, yaitu bandul kalung yang sudah kehitam-hitaman karena kualitas logam yang tidak baik. Tapi sesuatu pada kalung itu membuat hatinya berdebar. Dengan hati-hati ia memeriksa bandul itu dan membaca kalimat yang tercetak di baliknya.
‘Selamat Natal, Ellis Salam Sayang, Sinterklas’
Air mata turun di pipi Ellis. Inilah orang yang paling diharapkan untuk bertemu seumur hidupnya. Inilah orang yang membuat masa kanak-kanaknya begitu tak terlupakan hanya dengan 1 malam saja, dan inilah orang yang membuatnya percaya bahwa sesungguhnya Sinterklas memang ada di dunia ini.
Dia memeriksa denyut nadi Egar dan mengangguk. Tangannya yang terlatih memberitahu harapan masih ada. Ia memanggil kamar darurat, dan bergerak cepat ke kantornya. Malam natal yang sunyi itu dipecahkan dengan kesibukan mendadak dan bunyi detak langkah-langkah kaki puluhan perawat dan dokter jaga.
“Jangan kuatir, Pak…. Siapapun nama anda. Ellis disini sekarang, dan Ellis akan mengurus Sinterklasnya yang tersayang.”
Dia menyentuh kalung di lehernya. Rantai emas itu bersinar begitu terang sehingga seisi ruangan terasa hangat walaupun salju mulai menderas diluar. Ia merasa begitu kuat, perasaan yang didapatnya tiap ia menyentuh kalung itu. Malam ini dia tidak harus bertanya-tanya lagi karena ia baru saja menemukan orang yang memberinya hadiah natal yang paling sempurna sepanjang segala jaman……….

Minggu, 19 Desember 2010

GOD KNOWS

When you are tired and discouraged from fruitless efforts…
God knows how hard you have tried.
When you’ve cried so long and your heart is in anguish…
God has counted your tears.
If you feel that your life is on hold and time has passed you by…
God is waiting with you.
When you’re lonely and your friends are too busy even for a phone call…
God is by your side.

When you think you’ve tried everything and don’t know where to turn…
God has a solution.
When nothing makes sense and you are confused or frustrated…
God has the answer.
If suddenly your outlook is brighter and you find traces of hope…
God has whispered to you.
When things are going well and you have much to be thankful for…
God has blessed you.
When something joyful happens and you are filled with awe…
God has smiled upon you.
When you have a purpose to fulfill and a dream to follow…
God has opened your eyes and called you by name.
Remember that wherever you are or whatever you are facing…
GOD KNOWS
======
Bila Anda lelah dan putus asa dari upaya sia-sia …
Tuhan tahu seberapa keras Anda telah mencoba.
Bila Anda telah menangis begitu lama dan hatimu dalam penderitaan …
Tuhan telah menghitung air matamu.
Jika Anda merasa bahwa hidup Anda sedang ditahan dan waktu telah berlalu Anda dengan …
Tuhan sedang menunggu bersama Anda.
Ketika Anda kesepian dan teman-temanmu terlalu sibuk bahkan untuk panggilan telepon …
Tuhan sisi Anda.
Bila Anda pikir Anda sudah mencoba segalanya dan tidak tahu ke mana harus berpaling …
Tuhan memiliki solusi.
Ketika tidak ada yang masuk akal dan Anda bingung atau frustrasi …
Tuhan memiliki jawabannya.
Jika tiba-tiba pandangan Anda yang cerah dan Anda menemukan jejak-jejak harapan …
Tuhan telah berbisik kepada Anda.
Ketika segala sesuatu berjalan dengan baik dan Anda memiliki banyak untuk berterima kasih atas …
Tuhan telah memberkati Anda.
Ketika sesuatu yang menyenangkan terjadi dan kamu dipenuhi dengan kagum …
Tuhan telah tersenyum kepadamu.
Bila Anda memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk mengikuti …
Tuhan telah membuka mata dan memanggil Anda dengan nama Anda.
Ingat bahwa di manapun Anda berada atau apa pun yang Anda hadapi …
Tuhan TAHU

1000 Kelereng

KelerengMakin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak  usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.
Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang  tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara  Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil “Tom”. Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa  obrolannya.
“Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok  ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun  kau tak sempat”.
Ia melanjutkan : “Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku”.
Lalu mulailah ia menerangkan teori “seribu kelereng” nya.” Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang  selama hidupnya.  Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal  yang lebih penting”.
“Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini”, sambungnya, “dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati”.
“Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng  itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya”.
“Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati  waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu”.
“Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku  berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah  telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi”.
“Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!”
Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar ! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin  ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan  segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku  ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.
“Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan”. “Lho, ada apa ini…?”, tanyanya tersenyum.  “Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial”, jawabku, “Kan sudah  cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya,  nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng.”
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Dikutip dari Indonesian groups
Dari setiap satu kelereng yang telah terbuang, apakah yang telah anda dapatkan ?
Apakah ……..
kesedihan
keraguan
kebosanan
rasa marah
putus asa
hambatan
permusuhan
pesimis
kegagalan ?
ataukah …….
kebahagiaan
kepercayaan
antusias
cinta kasih
motivasi
peluang
persahabatan
optimis
kesuksesan ?
Waktu akan berlalu dengan cepat. Tidak banyak kelereng yang tersisa dalam kantong anda saat ini. Gunakan secara bijak untuk memberikan kebahagiaan yang lebih baik bagi anda sendiri, keluarga, dan lingkungan anda.
Sukses untuk anda !