Feel Free To Read It

Kami Datang... Belajar... Dan Melayani
We Came... Learn.. And Serve

Jumat, 18 Februari 2011

Lahir Kosong, Mati juga Kosong

Ketika lahir, kita tidak membawanya ke dunia ini; dan ketika meninggal pun, kita tidak bisa membawanya pergi.
Arti dan makna peribahasa ini ingin menasihati, menyadarkan kita agar tidak hanya fokus kepada uang dan kekayaan semata, apalagi menganggapnya sebagai segala-galanya. Dengan demikian ketika kita kehilangan uang, harta benda, tidak akan terkungkung dalam kesedihan dan penderitaan. Karena ketika lahir, kita tidak membawanya ke dunia ini, maka apa pun yang bisa kita capai dan peroleh pada waktu yang lalu, pasti bisa didapatkan kembali pada saat ini maupun pada masa-masa yang akan datang.
Kita mesti menyadari masih ada kekayaan lain yang lebih berharga, lebih bernilai dan lebih permanen yang justru bisa digunakan untuk mencari uang itu sendiri, seperti kesehatan, keahlian, dan semangat.
Cerita:
Alkisah seorang pria setengah baya yang mengalami stress berat dan hampir bunuh diri karena bisnisnya gagal dan semua tabungannya ludes.
Lalu, ia dibawa ke ahli phisikolog. Dengan mulut komat-kamit, ia berkata, “Saya telah habis…… saya telah habis…. dan habislah saya………”
Seperti orang yang bengong, kehilangan akal, namun ia masih sempat mengeluh.
“Semua yang saya rintis dari awal, lenyap seketika. Uang bermiliar-miliar yang saya kumpulkan menguap bagaikan gas. Tidak ada artinya hidup ini lagi ….. saya benar-benar sudah habis …benar-benar habis…. dan habislah saya.”
Setelah itu, ia tertunduk lesu. Air matanya seakan-akan tak tertahankan dan mulai membasahi kedua pipinya. Dari raut mukanya terlihat kesedihan yang amat mendalam.
Lalu dengan tenang, sang phisikolog yang dari tadi sengaja memberikan kesempatan kepada pria itu untuk mengeluarkan segala unek-uneknya, lalu bertanya, “Apakah kamu masih bisa melihat?”
“Bisa.”
“Apakah tangan dan kaki kamu masih bisa digerakkan?”
“Bisa.”
“Apakah otak kamu masih bisa berpikir?”
“Bisa.”
“Kalau begitu, kamu belum habis, masih tersisa begitu banyak aset-aset produktif.”
Dengan bahasa mandarin yang fasih, Phisikolog tersebut berkata,
Lalu ia bertanya kepada pemuda yang mulai menyadari kekeliruannya itu, “Ketika kamu dilahirkan, apakah sudah mempunyai uang?”
“Tidak”
“Apakah kamu akan membawa uang ini ke liang kubur?”
“Tidak”
“Jadi tidak ada yang habis……”, lanjut Phisikolog tersebut menyakinkan.
Oleh sebab itu jangalah terlalu bersedih bila gagal atau kehilangan jabatan, posisi, uang atau harta benda.
Berjuang kembali dengan semangat dan keyakinan seperti dulu!
“Kesuksesan pasti bisa diraih kembali”
Salam sukses untuk Anda
Leman
Penulis buku 50 Chinese Wisdoms

You Makes Me Crazy... Part 2

Kisah Sang Gadis:


YOU MAKES ME CRAZY...!!

Datang dalam hidupku.. Sekarang meninggalkan diriku sendiri hancur dalam kesendirian.. Namaku Serina, aku baru saja putus dengan pacarku. Kami sudah menjalin hubungan selama 3 tahun dan semuanya hancur hanya karena sifat buruknya, yaitu emosi dan sikap playboy yang berlebihan. Dia selingkuh dengan beberapa cewek di belakangku selama ini. Sekarang aku pasrah terhadap hidup. Aku juga punya keyakinan bahwa semua cowok itu bejat dan bajingan. Yang saya lakukan sekarang adalah fokus terhadap kampus.

Aku mau tidak mau harus pindah kampus karena ortu juga pindah karena harus mengelola cabang dari perusahaan tempat bokap bekerja. Dengan perpindahan ini, saya juga berharap bisa melupakan segala masalah yang terjadi dalam hidupku. Dan untuk menghindari para cowok bejad, aku selalu memakai kacamata besar, berdandan jelek, agar tak menjadi prhatian para cowok di kampus. Aku melakukan itu karena di kampus tempat aku belajar sekarang terdapat genk cowok playboy yang tak punya masa depan. Setidaknya menghindari mereka untuk menyelamatkan diri sendiri adalah cara terbaik saat ini.

~~~~~~~~~~
Sudah setahun lebih saya memakai kedok gadis jelek di kampus, saya sudah bisa bangun dari keterpurukan. Saya berusaha hidup untuk menunjukkan kepada dunia, saya Serina gadis yang kuat.

Saat itu saya sedang jogging di sebuah taman kota. Sedang asyik-asyiknya jogging, saya merasa diikuti oleh seseorang. Saat itu saya sedang tidak berdandan menor, asli penampilan sesungguhnya. Saat saya mengecek ternyata dia adalah salah satu cowok playboy dari kampusku. Sesaat merasa takut, tapi akhirnya niat jahatku muncul, aku ingin mengerjai dia, menghancurkan hati seorang playboy seperti orang yang dulu pernah menyakitiku. Kupelankan lariku agar dia bisa menyusulku.

“Jogging juga yah bu?”sahut sang cowo memulai aksi bengisnya

“Ibu? Mang aku tua banget ampe dipanggil ibu?”jawabku seadanya dan berpura-pura bego.

“Nga sih. Malah seperti berlian di antara lumpur-lumpur. Skali lihat langsung bercahaya..”

“Ishhh, sorry lah ya.. Sapa sih? Datang-datang SKSD....!”

“Marah koq senyum-senyum. Aku bukan SKSD, tapi aku tertarik aja waktu lihat gadis cakep jogging sendirian. Biar ga SKSD, kenalan dulu lahhh...”mulailah dia bergombal ria

“Idiiihh PeDe amet, ngajak kenalan lagi... Ga mau.... bweeekkk..” sahutku berpura-pura manja

“Cakep-cakep tuh mesti baik hati, jangan sewot dunk. Oh yha, gue Benny. Boleh tau nama sang Tuan Putri?”


“ENNNNGGGGAAAAAKKKK....! BWEEkkkk...!” sahutku seraya mempercepat lariku sengaja aku berbalik dan menyebutkan namaku kepadanya, “Nama Gue Serina...!!!!”

“ Anak mana??!”balas dia

“Sekampus ama elu dodol, cari aja sendiri....” sahutku langsung berlari meninggalkan dia dalam kebingungan. Aku merasa bahwa menyebut namaku tidak akan berpengaruh apa-apa. Jika dia mencariku, pasti dia hanya akan bertemu gadis jelek bukan gadis yang sekarang ini.

Keesokan harinya aku terkejut, karena semua mahasiswa tampak berbisik-bisik, semua mencari yang namanya Serina yang “cantik”, terkadang mata mereka menatap ke arahku, lalu akhirnya bergeleng-geleng. Tak kusangka efeknya sebegitu besar, sampai hampir satu kampus juga sibuk mencari SERINA...

Aku hanya bersikap cuek. Membiarkan semuanya sibuk sedangkan aku santai mempelajari apa yang harus kupelajari. Terakhir kali aku mengetahui bahwa Benny adalah mahasiswa yang sudah akan lulus dan sedang bersiap-siap menghadapi meja hijau. Tapi di mataku dia tidak akan mempersiapkan apapun, orang dengan modal seperti dia tidak punya minat belajar.

Sepulang kampus, aku berencana membeli beberapa peralatan rumah. Merasa gerah dengan semua aksesoris yang kupakai, aku meminjam toilet market itu untuk melepas semuanya. Toh g ada yang akan nyadari kehadiran aku. Setelah kembali ke wujud asliku, aku keluar dan terkejut melihat Benny sudah di depan menungguku dan menatapku sambil tersenyum...

“Ohhh taktik menyamarnya kebongkar... hahahaha” serunya seperti anak-anak yang dapat permen


“Wew kamu buntutin aku ya, aku lapor polisi baru tahu...”sahutku pura-pura manja


“Eits jangan dunk,  aku kan Cuma penasaran, abiznya kamu bilang sekampus ama aku, jadi langsung penasaran.”


“Sekarang dah tahu mau apa??” seruku sembari berpikir mau dengan cara apa membuat lelaki bejat ini kapok.


“Ngajak makan lah, pas aku lagi lapar.”

Aku berpikir ini lah kesempatan untuk mengerjain dia. Lalu aku iyakan aja ajakan dia untuk out. Dari sana kami menjadi saling kontek karena dia meminta nomor pin serta no teleponku. Aku sendiri tidak mau terpancing gombalannya, walaupun lama kelamaan dia mengurangi gombalannya dan kadang berbicara seperti seorang pria padahal adalah seorang bejat yang hanya ingin merusak hati wanita.

Suatu hari dia menembakku, praktisnya aku menolaknya. Dan pada saat itu muncul ide untuk membuat dia menjadi budak cintaku.

“Aku ga bisa pacaran ama sembarang cowo dunk. Aku mau cowo yang bermutu dan berkualitas.”seruku berpura-pura polos


“gimana cara nunjukkin aku itu bermutu?”


“Gampang, satu kamu mesti pinter, kan dah mau meja hijau. Tunjukkin kamu bisa lulus dengan usaha kamu sendiri. Dua hilangkan sikap playboy kamu, mank kamu kira aku ga tahu prestasi kamu di kampus. Tiga cari kerjaan yang bagus, mank kalo ga kerja tar mau gimana pacaran...”kataku memberi cara cara yang aneh, berpikir dia tidak akan melakukannya, setidaknya bila dia melakukannya dia tidak akan berhasil dengan keadaan seperti ini.


“Wah susah juga, tapi aku akan menerima tantanganmu...”

Setelah itu, hal menakjubkan terjadi, dia benar-benar berubah, aku mau tak mau selalu membimbing dia sebagaimana kesepakatan bersama. Dia bahkan sudah menyiapkan 75% tugas akhirnya dalam tempo 2bln, bahkan menurutku itu merupakan tugas yang sangat brlilian. Terkadang aku kagum dengannya, tapi dengan cepat aku menghilangkan perasaan itu, takut untuk terjebak kedua kalinya...

Tapi apakah aku bisa mempertahankan semuanya, atau malah aku tak tahan lalu jatuh ke dalam dunia miliknya....

You Makes Me Crazy... Part 1

Kisah Sang Pria:


YOU MAKES ME CRAZY...!!

Itu yang selalu kukatakan saat aku mulai suka terhadap seorang wanita... Aku Benny, seorang mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri menghadapi meja hijau di sebuah sekolah tinggi swasta. Bisa dibilang aku tidak seperti mahasiswa pada umumnya, yang kulakukan hanya bersenang-senang saja. Bahkan dalam menghadapi meja hijau yang kurang dari setahun lagi aku pun masih belum mempersiapkan apapun.

Di kampus aku terkenal dengan ke-PLAYBOY-anku. Bahkan para dosen juga sudah sering geleng-geleng kepala. Aksiku ini terkadang membuat jengkel beberapa temanku, tapi ada juga yang malah setuju dengan sikapku dan berlaku sama sepertiku. Seringkali aku mendapat nasihat dari teman-teman tentang sikapku ini,tapi tak pernah aku hiraukan sama sekali..

Sekarang ini aku sedang jalan dengan seorang cewek yang terbilang terkenal di kampus kami. Sudah 3 bulan kami menjalin hubungan, termasuk salah satu cewek yang paling lama aku pacari. Biasanya usia hubunganku dengan cewek tuh 1 bulan aja. Walaupun begitu, sang cewek sayang banget dengan aku, dia setiap hari merepet hanya untuk menyuruhku berubah dan mulai bersikap positif. Terkadang sempat terpikir olehku untuk berubah, tapi niat jahat selalu mengurung sisi positifku.

Suatu pagi aku bertemu seorang cewek yang di sebuah taman kota. Cewek itu sangat menarik perhatianku, niat untuk mengeluarkan jurus maut langsung keluar dari otakku. Rasa ingin memiliki menghantui otakku. Kudekati gadis itu. Dia yang menyadari kehadiranku, merasa risih sedangkan aku berpura-pura seakan seperti pengunjung taman lainnya. Aku melihat kearahnya, dia membalas dengan tatapan ragu.

“Jogging juga yah bu?”sahutku memulai aksi

“Ibu? Mang aku tua banget ampe dipanggil ibu?”

“Nga sih. Malah seperti berlian di antara lumpur-lumpur. Skali lihat langsung bercahaya..” sahutku bercanda...

“Ishhh, sorry lah ya.. Sapa sih? Datang-datang SKSD....!” sahut dia sambil tersenyum

“Marah koq senyum-senyum. Aku bukan SKSD, tapi aku tertarik aja waktu lihat gadis cakep jogging sendirian. Biar ga SKSD, kenalan dulu lahhh...”

“Idiiihh PeDe amet, ngajak kenalan lagi... Ga mau.... bweeekkk..” seru dia sambil mengejekku.

“Cakep-cakep tuh mesti baik hati, jangan sewot dunk. Oh yha, gue Benny. Boleh tau nama sang Tuan Putri?”


“ENNNNGGGGAAAAAKKKK....! BWEEkkkk...!” sahut dia setengah menjerit, tapi tak nampak marah senyum-senyum manyun sembari berlari lebih kencang meninggalkan aku. Aku masih mengejar tapi tak menyamakan kecepatan. Terlihat dia berbalik melihat ke arahku dan menjerit, “Nama Gue Serina...!!!!”

Aku hanya tersenyum lalu menjerit, “ Anak mana??!”

“Sekampus ama elu dodol, cari aja sendiri....”

Sekampus?? Pikirku heran, tidak ada bidadari yang tidak aku ketahui di kampusku, dan bila dia tahu bahwa dia sekampus ama aku, berarti dia pernah bertemu dengan aku. Tapi di mana? Gue ga pernah ngerasa pernah bertemu dengan cewek cakep kek dia... Aneh...

Besoknya gue mencari info tentang Serina, dan yang membuat terkejut, Serina yang ada hanya seorang cewe dengan kacamata yang tebalnya 20cm kali, rambut ikal 2, kek film betty la vea. Gue sih sering ketemu neh cewe, tapi ga tau namanya. Tapi gua perhatiin posturnya mirip Serina yang kemaren gua temuin. Aku berpikir apakah ini memang Serina yang menyamar menjadi monster?

Sepulang kuliah, aku mengikuti Serina jelek itu, Dia pergi menuju sebuah market dekat kampusku. Di dalamnya aku melihat dia menuju ke Toilet. Aku pun langsung berpura-pura mencari sesuatu sembari menunggu dia keluar dari toilet. Betapa terkejutnya aku, setelah menunggu 5 menit, yang keluar adalah Serina yang cakep, kecurigaanku bahwa dia menyamar terbukti. Aku langsung menghampirinya.

“Ohhh taktik menyamarnya kebongkar... hahahaha” sahutku...

“Wew kamu buntutin aku ya, aku lapor polisi baru tahu...”

“Eits jangan dunk,  aku kan Cuma penasaran, abiznya kamu bilang sekampus ama aku, jadi langsung penasaran.”

“Sekarang dah tahu mau apa??”

“Ngajak makan lah, pas aku lagi lapar.”

Dia mengiyakan ajakan aku, langsung pada saat itu juga saya ngajak dia ke mall terdekat, dan lunch di sana. Sejak saat itu, aku memutuskan hubungan dengan pacarku, dan semakin dekat dengan Serina. Mulai dari tukeran pin BB, hingga telpon-telponan setiap malamnya.

Sampai suatu saat, aku merasakan sesuatu yang aneh. Saat ini aku merasa benar-benar telah jatuh cinta kepada seseorang. Tak pernah aku merasa begini dengan seorang wanita. Kenapa? Karena dia menunjukkan semuanya kepadaku, kepintarannya, kebaikan hati, serta keluguannya. Semuanya dia sembunyikan dengan sebuah kacamata dan rambut ikal. Dia melakukan begitu supaya semua orang tak fokus dengan dirinya, sehingga dia malah fokus dengan pelajarannya.

Aku memutuskan untuk menembaknya. Saat itu kulakukan, yang terjadi malah ditolak. Baru kali ini aku nembak cewek ditolak. Biasanya semua menerima cintaku. Aku penasaran dan menanyakan alasannya...

“Aku ga bisa pacaran ama sembarang cowo dunk. Aku mau cowo yang bermutu dan berkualitas.”

“gimana cara nunjukkin aku itu bermutu?”sahutku heran..

“Gampang, satu kamu mesti pinter, kan dah mau meja hijau. Tunjukkin kamu bisa lulus dengan usaha kamu sendiri. Dua hilangkan sikap playboy kamu, mank kamu kira aku ga tahu prestasi kamu di kampus. Tiga cari kerjaan yang bagus, mank kalo ga kerja tar mau gimana pacaran...”

“Wah susah juga, tapi aku akan menerima tantanganmu...” sahutku yakin, saat itu aku benar-benar merasa ingin memilikinya. Bukan karena ambisi dan nama baik, tapi karena hatiku berkata dialah yang kucari...

Hari demi hari aku merubah diriku sedikit demi sedikit. Berusaha meninggalkan segala sikap buruk, dia selalu berada di sampingku membimbingku, menjadi yang terbaik....

Guncangkanlah Dan Naiklah

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dia lakukan.
Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun. Jadi, tidak akan ada gunanya lagi menolong si keledai. Ia pun mengajak para tetangga untuk membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyiramkan tanah ke dalam sumur. Biarlah sumur itu menjadi kuburan si keledai, pikir petani tua itu.
Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis, meringkik penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Tak ada suara apa pun. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan, dan tak ada lagi suara apa pun, karena penasaran, si petani melongokkan kepala. Dan ia tercengang melihat apa yang terjadi.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!

Kawan, kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari “sumur” (kesedihan, masalah, dan lainnya) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari “sumur” tadi dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari “sumur” yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! Never give up! Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik!

Pesan Terakhir

Aku telah berusaha datang kepadamu,aku berseru memanggilmu dengan segenap hatiku; dan ketika aku datang kepadamu, kulihat engkau datang kepadaku.
Kamar rumah sakit, tenang dan remang-remang,bagiku terlihat tidak nyata.Waktu berlalu lamban,sepertinya aku sedanng menonton tablo yang dimainkan di dalam gedung teater yang gelap.Sayangnya,yang kulihat itu nyata-saudara-saudaraku dan aku sendiri,tenggelam dalam pikiran masing-masing,duduk membisu memandang ibu kami yang duduk di samping tempat tidur ayah,menggenggam tangannya,dan berbisik lembut kepadanya meskipun ayah tidak sadar.Ayah kami, setelah bertahun-tahun dengan sabar menahan penderitaan karena penyakit yang tidak bisa disembuhkan,sekarang sampai di akhir perjuanngannya.Pagi-pagi tadi,ayah kehilangan kesadaran.Koma.Kami tahu,saat ajalnya sudah dekat.
Ibu berhenti berbicara kepada ayah,kulihat dia memandangi cincin-cincin di jarinya sambil tersenyum lembut.Aku juga tersenyum,karena tahu ibu pasti membanyangkan ritual yang mereka mainkan selama empat puluh tahun menikah dengan ayah.Ibu,yang enerjik dan tak bisa diam,selalu keliru memasang cincin pertunangan dan cincin kawinnya.Ayah,yang tenang dan sabar,selalu meraih tangan ibu dan dengan lembut serta hati-hati membetulkan kedua cincin itu.Meskipun sangat perasa dan penuh cinta,sulit bagi ayah untuk mengucapkan kata-kata “aku cinta padamu,”karenannya dia mengungkapkan cintanya lewat hal-hal kecil,seperti itu selama bertahun-tahun.
Setelah diam beberapa lama,ibu berpaling kepada kami dan berkata lirih dengan suara sedih,”aku tahu ayah kalian akan meninggalkan kita,tetapi tiba-tiba dia tidak sadar sehingga aku tidak sempat mengucapkan pesan terakhir,bahwa aku mencintainya sampai kapanpun.”
Aku menunduk.Aku ingin berdoa,memohon mukjizat agar kedua orang tuaku  bisa mengungkapkan cinta mereka untuk terakhir kalinya,tetapi hatiku sesak dan kata-kata tak mau terucap.Sekarang kami hanya bisa menunggu.Malam semakin larut,satu persatu kami terlena,kamar semakin sunyi.Tiba-tiba,kami tersentak bangun.Ibu menangis.Takut bahwa yang buruk telah terjadi,kami bangkit berdiri untuk menghiburnya.Tapi,alangkah kagetnya kami melihat ibu ternyata menangis bahagia.Kami ikuti arah pandangannya,dia masih menggenggam tangan ayah,dan entah bagaimana tadi,tangan ayah yang satunya telah bergeser sedikit dan kini tertumpang di tangan ibu.
Ibu tersenyum sambil menangis dan berkata, “sesaat tadi dia memandangku.”Ibu berhenti berbicara,memandang tangannya lagi.”Lalu,”bisiknya dengan suara parau penuh perasaan,”dia membetulkan letak kedua cincinku.”
Ayah meninggal satu jam kemudian.Tetapi Tuhan,dalam kebijaksanaanNya yang abadi,maha mengetahui apa keinginan kita sebelum kita sempat berdoa memohon kepadaNya.Doa kami dikabulkan dengan cara yang akan selalu kami syukuri dan kami kenang sepanjang hidup kami.
Ibu sudah menerima pesan terakhir dari Ayah.
“Melewati tahun demi tahun aku akan berjalan bersamamu.Di dalam hutan yang lebat menghijau.Di pantai-pantai berpasir.Dan bila waktu kita di dunia sudah habis,di sorga kelak,kau akan tetap menggandeng tanganku.”