Feel Free To Read It

Kami Datang... Belajar... Dan Melayani
We Came... Learn.. And Serve

Selasa, 21 Desember 2010

An Immortal Love

KISAH INI HANYA BOLEH DIBACA OLEH REMAJA DIATAS 17-TAHUN DAN TIDAK PUNYA SERANGAN JANTUNG.

DI suatu malam yang tak terlupa,
Namaku Timoty, suatu malam aku mengendarai vespa tuaku, kalian tau aku sangat tergila-gila dengan vespa walaupun saat ini sudah banyak motor baru yang lebih keren. Aku sadar semua orang akan tertawa melihat vespa bututku tahun 1970-an tapi ini warisan kakekku, aku bukan tidak ada uang untuk membeli motor baru tapi sayangnya aku memang mencintai motor vespaku. Bahkan vespaku ini membawaku dalam sebuah kisah cinta yang tak akan pernah kulupakan, sebuah kisah cinta yang akan kubawa sampai ujung dunia.
Awalnya begini, saat aku berjalan ditengah malam hendak pulang. Tiba-tiba hujan turun dan aku langsung mencari tempat berteduh untuk mencegah mesin vespaku rusak karena tetasan air hujan. Saat aku berteduh tiba-tiba seorang gadis muda berlari dan ikut berteduh. Dia melemparkan senyum padaku,aku pun tersenyum balik. Tiba-tiba ia jatuh tergeletak begitu saja di depanku, aku panik tapi tidak tau harus berbuat apa. Aku mendekatinya.
“ Sakit asmaku kambuh..” ujarnya pelan,
“ Obatnya kamu bawa..”
“ habis…” aku menjadi panik sehingga mengatakan padanya untuk bertahan karena aku bukan dokter, aku akan mencari bantuan tapi bingung kalau hujan seperti ini tidak akan ada orang yang bisa kumintai tolong.
Karena keadaanya terus memburuk aku pun terpaksa menggendongnya lalu menyuruhnya untuk bertahan sebentar duduk di vespaku. Kami pun menembus badai hujan mencari rumah sakit terdekat, beberapa saat kemudian kami tiba di rumah sakit, ia langsung mendapatkan pertolongan pertama tapi sayang saat aku melihat motor vespaku, motorku tidak mendapatkan pertolongan apapun dan mati begitu saja karena mesinnya kemasukkan air. Aku langsung meninggalkan gadis yang bahkan aku tidak tau namanya itu dan harus mendorong motorku hingga beratus –ratus mil hingga tiba di rumahku.
Mungkin nasibku baik karena Tuhan membalas perbuatanku pada gadis itu karena tiba-tiba aku mendapatkan perkerjaan sebagai wartawan seperti pekerjaan idolaku. Perkerjaanku pertamaku menjadi reporter semua berjalan dengan baik, aku menjalankan tugasku dengan sempurna. Kemudian aku diangkat menjadi presenter acara TV dimana tugasku meliput hobby komunitas Vespa yang menjadi salah satu kegiatan favoriteku. Suatu ketika saat aku berada di studio, seorang rekanku berkata ada seseorang yang ingin bertemu denganku. Aku pun bertemu dengannya di ruang lobby, ia menyapaku dengan tersenyum.
“ Siapa ya?”
“ Ia, saya gadis yang kamu tolong waktu itu. Saya senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan kamu”
“ Maksudnya..?” tanyaku bingung
Ia pun menjelaskan kalau ia gadis yang aku tolong saat malam itu karena asma, ia melihatku secara tidak sengaja di TV, namanya Angel. Ia datang untuk mengucapkan terima kasih padaku dan ingin mengundang aku untuk makan malam bersamanya. Aku tidak dapat menolak permintaannya dan malam dimana ia mengundangku aku pun datang, kami makan malam bersama di sebuah tempat yang menarik. Angel adalah gadis muda yang menjadi guru, malam saat itu aku berjumpa dengannya karena pada saat itu memang sangat kebetulan karena saat itu ia hendak pulang tapi hujan besar datang padahal rumahnya tidak jauh darisana.
Sejak pertama melihatnya aku telah jatuh cinta, kami pun semakin dekat hingga akhirnya kami menjadi sepasang kekasih. Angel terlahir yatim piatu dan besar di panti asuhan sehingga hidupnya adalah inspirasi bagiku, hatinya mulia karena ia bekerja sebagai guru bagi anak-anak yang tidak mampu di sebuah pinggiran pasar dimana murid-murid itu adalah anak-anak pekerja serabutan hingga tukang pikul yang untuk makan saja sulit. Tapi hatinya tergerak untuk mengubah keadaan mereka bercermin dari keadaanya sewaktu kecil.
Sebuah yayasan sosial memberikan sumbangan kepada impiannya untuk membuat sekolah gratis. Aku bahkan terkadang ikut membantunya mengajar murid-muridnya yang berjumlah puluhan orang.Nah hingga suatu ketika aku mulai berpikir mengajaknya untuk menikah, kami pun bertunangan. Ia setuju memilihku sebagai pasangan hidup walaupun pekerjaanku bukanlah pekerjaan yang mampu membuatnya bahagia tapi baginya materi bukanlah sesuatu yang di dunia yang ia inginkan, cintaku sudah cukup memberikannya kebahagiaan.
Aku cemas akan penyakit asmanya yang sudah bersamanya sejak kecil, terkadang aku ingatkan dia untuk tidak terlalu memaksakan diri. Ia selalu bilang padaku bahwa penyakitnya bukan sebuah halangan baginya untuk bekerja, karena Tuhan akan selaku bersertanya. Aku tidak bisa melawan kehendaknya tapi hanya bisa mengingatkannya untuk selalu membawa alat bantu pernafasan dan obat-obat sehingga kejadian dimana kami ditakdirkan tidak terulang lagi. Ia setuju, kalau sudah begitu aku pun dapat bekerja dengan tenang meliput setiap kegiatanku sebagai wartawan.
Suatu malam kami bersama dan saling berkisah tentang apa yang hendak kami capai di masa depan.
“ Angel, kalau sudah menikah kamu ingin punya anak berapa?”
“ Berapapun yang diberikan Tuhan saya akan menerimanya..”
“ loh kenapa begitu?”
“ Saya sudah memiliki banyak anak-anak di kelas yang saya anggap anak, mereka adalah cerminan dan harapan saya di masa depan. Memang bukan anak kandung saya, tapi saya adalah guru sekaligus ibu kedua mereka, jadi berapapun anak yang hendak diberikan Tuhan, kita patut bersyukur kan?”
“ Iya sih, kamu begitu mulia mendedikasikan hidup kamu bagi mereka, aku iri sama kamu sayang.”
“ Kamu pun bisa bila mau, aku ini berpenyakit asma. Kalau aku kenapa-kenapa kamu harus gantikan aku mendidik mereka supaya menjadi orang berguna ya.”
“ Kok ngomong gitu sih.. Jadi BT- neh,,,”
“ Bercanda kok.. Oh ya , Timo. Besok aku akan melakukan kunjungan antar sekolah gratis di pulau seribu bersama anak-anak, kamu mau ikut..?”
“ Ya mau sih tapi besok kan aku harus kerja sayang. Ada tugas bawain acara..”
“ Kalau gitu kamu doakan saja deh semoga acara ini berhasil, soalnya kalau kunjungan antar sekolah gratis ini berhasil diliput media aku yakin bakal banyak orang-orang tergerak untuk membuat sekolah gratis..”
“ Hehe. Aku pasti dukung kamu, media juga pasti dukung kamu.”
Malam itu menjadi malam paling indah bagiku untuk mengenal hatinya yang penuh dengan kemuliaan. Aku tidak sempat mengantarkannya pergi karena sejak pagi aku harus bekerja. Ia sempat meneleponku dan berkata ia membawa serta 3 murid yang ia pilih sebagai siswa perwakilan, aku hanya berkata padanya untuk berhati-hati dan jangan lupa membawa obatnya.Karena ia akan melintas lautan, aku tidak bisa lagi meneleponnya karena sinyal akan hilang.
Beberapa jam kemudian mulai tugasku untuk membawakan berita siang, seorang rekanku mengatakan ada headlines yang harus aku bawakan. Tentang kecelakaan kapal laut di lautan Jawa, aku tergeletak dan mulai cemas. Tapi sebagai professional aku harus membawakan berita itu, aku membacakan berita dimana kapal laut itu menabrak sebuah kapal barang yang muncul secara tiba-tiba karena kabut laut yang terlalu membutakan pandangan.
Terdapat sepuluh korban dalam kecelakaan itu hingga aku tak menyangka aku harus menyebutkan satu nama yang tak bisa kubayangkan. Angel, aku terdiam sejenak. Semua kru memandangku dengan bingung, air mataku berjatuhan tapi sekali lagi aku harus membacakan berita itu.
“ Seorang guru meninggal setelah menyelamatkan tiga muridnya yang tenggelam saat kecelakaan terjadi, nyawa guru itu tidak tertolong saat dibawa ke daratan karena mengalami asma. Nama guru yang bagaikan pahlawan itu adalah Angel. Sekian headlines hari ini..”
Aku tak lagi mampu berdiri diruangan itu, aku langsung meminta sahabatku yang tidak pernah mengerti mengapa aku menangis. aku langsung menuju rumah duka dimana kekasihku ada disana, hatiku bersedih dan sepanjang perjalanan aku hanya bisa menangis, saat aku tiba, tubuhku Angel telah membiru dan dingin. Tiga muridnya memelukku, aku hanya bisa menangis mengenang apa yang pernah terjadi diantara kami. disaat kematiannya ia masih bisa tersenyum, disaat ia menyadari hidupnya tak lama lagi ia masih mampu menyelamatkan murid-muridnya dari maut.
Dia adalah gadis yang tak akan pernah kulupakan walau cinta kami telah berakhir, selama aku menjalin kasih dengannya kami tidak pernah mengabadikan kenangan kami, kami memang bertekad hanya akan membuat album foto yaitu saat pernikahan. Sayangnya itu tidak terjadi, tapi aku tidak ingin pernah melupakan dia sepanjang hidupku. Dan biarkanlah apapun yang ada dengannya saat ini membeku bersama panggilan Tuhan menjadi wajah terakhir yang kusimpan bersamanya, kalau demikian halnya
Cinta kami tak akan berakhir sampai ke ujung dunia.
BAGI YANG INGIN LIHAT GAMBARNYA, UNTUK YANG KUAT SECARA IMAN
 http://www.postimage.org/image.php?v=Pq1…
LAGU GRATISNYA
 http://www.4shared.com/file/117235951/f2…
Agnes Davonar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar