Feel Free To Read It

Kami Datang... Belajar... Dan Melayani
We Came... Learn.. And Serve

Selasa, 28 Desember 2010

Cinta Yang Kukejar Part-2

Aku tersadar dari lamunanku dan segera beranjak menuju komputer untuk online mencari dia di YM. Otakku terus berputar. Memikirkan topik apa saja yang akan kukatakan, dan bagaimana mengutarakan perasaan yang sudah kutahan selama 4 bulan ini.

Tiba hari dimana kita akan bertemu. Di pagi harinya aku sempat kecewa karena dia berkata mungkin tidak sempat untuk bertemu denganku. Dia diajak untuk pergi bersama keluarganya. Mendengar hal itu, aku sempat down dan tidak membalas smsnya. Tapi mungkin karena aku tidak membalas, akhirnya jam 11 dia mengiyakan pertemuan itu setelah dia membatalkan acara keluarganya. Perasaan lega dan bahagia langsung muncul.

*************

Jam 12 tepat dia berkata dia sudah berada di Thamrin, tepatnya di Matahari Store, sayapun segera berangkat, mengemudikan sepeda motor dengan terburu-buru, takut dia terlalu lama menunggu. Setelah sampai, saya langsung menuju Matahari. Mata terus memandang sekeliling mencari sosok pujaan hati yang sudah lama kutunggu. Tatapanku terhenti pada sesosok gadis yang sedang berdiri memunggungiku. Feelingku berkata, inilah dia. Kupanggil dirinya...

"Ehheemm, Indri??"

Dia sempat terkejut ketika aku menyentuh bahunya dan memanggilnya..

"Anto yha? Aduh kamu ngejutin gua aja.. Gua kira copet" sapa dia dengan riang seperti biasanya.

Kamipun bersalaman dan saling mandang memandang. Saat itu otakku kosong tak terpikirkan topik apapun yang mesti kukatakan. Tapi, sikap dia yang ceria membuat suasana menjadi hangat.

"Ayok jalan... Tugas lu tuh ari neh jadi Guide gua. Malah bengong liat gua, gua cantik kan?" sahut dia dengan senyum manis...

"Well elu yang bilang cantik, gue kan ga seh..."

"Iiiihhh gitu deh, klo geto ngapaen suka ama aku bweeekkk(menjulurkan lidah mengejek).. Tar aku tolak low" ujar dia mengingatkanku bahwa hari ini aku akan mendapat jawaban dari hubungan yang masih belum jelas ini.

Akhirnya setelah saling mengejek, kami memutuskan untuk pergi makan dulu. Pembicaraan kami mulai melebar, suasana menjadi riang seperti biasa kami berbicara di telepon. Saya membawa dia ke resto Nelayan, yang katanya ga pernah Ia kunjungi sewaktu di Jakarta. Di sana kami memesan 2 menu yang berbeda, tapi kami saling berbagi. Saya pun terkejut saat dia dengan santai menyuapi diriku dengan makanannya. Tentu perasaan bahagia meluap-luap di hatiku.

Setelah makan kami memutuskan untuk pergi menonton film, lalu beranjaklah kami ke lantai atas. Sewaktu di tengah jalan, dia melihat sebuah boneka Teddy Bear putih dan segera berjalan menuju kesana.

"Cakep banget, hahaha gede lagi, bisa dipeluk" waktu tidur.."

"Lu mau itu Ndri?"

"Pengen sih tapi ga ahh, hehehehe. Udah banyak di rumah, walo ga ada yang segede ini."

Aku langsung mengambil Teddy Bear itu dan membawanya ke kasir. Indri terbengong-bengong melihat aku begitu. Setelah membayar Teddy itu, langsung saya berikan kepada Indri,,

"Kan ga ada yg gede, ya udah neh buat elu. Kemaren wkt  lu ultah kan gwa g kasi lu apa-apa, ga terima gwa bakal ngambek 3jam loh"

"Iya deh, tangkiuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu" ucap dia sambil mencubit pipiku...

Setelah itu kami melanjutkan jalan-jalan kami. Di loket pembelian karcis sudah berjejer puluhan orang yang sedang mengantri. Dia tetap bersikukuh ingin nonton, jadi mau tak mau, kami ngantri deh. Sewaktu mengantri dia terus memeluk erat Teddy pemberianku.

"Dipeluk truz kasian tuh Teddy ga bisa napas..."

"Ini Teddy gwa kasi nama Anto Jr. jadi klo laen kali gwa rindu ama elu, tinggal peluk aja"sahut dia sambil menjulurkan llidahnya mengejekku.

"Yang palsu dipeluk, yang asli enggak" balasku.

Pada saat itu juga dia langsung memelukku. Sebuah aksi yang sangat mengejutkan dan diluar rencanaku. AKu balas merangkulnya. Tak peduli banyak yang melihat kami, yang penting itu adalah momen yang paling indah untukku.

Setelah mengantri selama setengah jam, ternyata tiketnya habis tepat setelah kita mendapat giliran antrian. Sial pikirku. Tapi itu ga membuat aku kesal, karena di saat ingin marah, Indri menggenggam tanganku dan menarikku pergi darisana.

"Udah yok, ga asik dah nunggu gitu lama malah abiz. Ke tempat lain aja yok.... MAKAN ESKRIM dunk.....!!" sahut dia dengan semangat.

Kamipun lanjut pergi ke Fountain untuk makan eskrim. Di sanalah aku berencana menanyakan kepastian dari hubungan ini. Selagi dalam perjalanan kesana, dia melihat photobox di sudut mall, dia mengajakku untuk foto bersama. Di dalam sana terjadi hal yang membuatku bahagia sekali. Dia memelukku sambil berfoto. Aku memberanikan diri mengecup pipinya, dan reaksinya malah positif. DIa tidak mengeluh, malah terlihat tersenyum malu. Setelah berfoto ria, kami segera menuju Fountain

Di sana aku mengumpulkan segenap keberanian untuk menanyakan hal tersebut, dan akupun membuka pembicaraan...

"Ndri.... ummm, kalo aku nanya keputusannya sekarang gimana?"

raut mukanya berubah, menjadi serius...

"Aduh... soal itu yah..... gimana yah..."

Mendengar itu, saya mendapat firasat buruk bahwa ini ga berakhir dengan sukses...

"Aku datang ke Medan kan cuma buat jalan-jalan, emank sih ada rencana pindah ke medan, tapi itu 5 bulan lagi abiz gua UAS. Rencananya gwa mau kuliah di Medan, biar lebih dekat ma Bonyok. (*saya lupa bilang kalau Indri tinggal di Jakarta bersama saudaranya sedangkan kedua orang tuanya berada di Medan*). Apa itu ga jadi masalah? Kita bakal pacaran jarak jauh selama itu. Itupun masih rencana."

"Aku sudah bertahan selama 4 bulan, dan aku sanggup, 5bulan rasanya tak jadi masalah buatku, tapi yah semuanya terletak pada dirimu sendiri, Ndri..."

"Cemana yahhhh... AKu jadi pusing, aku sudah berpikir keras tapi belum punya keputusan..."

Raut wajahku mungkin berubah, dan saat itu aku sempat melihat si Indri seperti menahan tawa, tapi hanya sebentar, kemudian muka dia kembali serius...

"Nanti aja yah jawabnya. Aku pusing.. Oke ga?"

"Ouwww ya udah gak papa deh...."

Setelah percakapan itu, aku menjadi lebih diam. Dia sering mencari topik pembicaraan tapi aku hanya membalas dengan singkat dengan berusaha sedikit tersenyum. Singkat cerita, dia pun sudah mau pulang.Pada saat itu aku menawarkan diri untuk mengantarnya pulang ke rumah orang tuanya. Tapi dia menolak dan berkata bahwa orang tuanya dan pamannya sedang menuju ke Thamrin menjemput dia, karena memang dia pada awalnya hendak pergi bersama mereka.

"Beneran ga usah neh? Masih lama ga datangnya bonyok lu?"

"Beneran koq, katanya sih dah mau ampek. Ya udah lu pulang aja dulu. Katanya buru-buru." sahut dia dengan muka sedikit menahan tawa...

"Jadi artinya ditolak yah" Ucapku memberanikan diri menanyakan sekali lagi tentang kejelasan hubungan ini.

"Ga koq,ga ditolak, cuma belum ada jawaban koq....." ucap dia sedikit terssenyum..

"Ya udah, gue cabut dulu ya, ati-ati lho ...."

"Kamu juga ati-ati jangan ngebut.... Oke?"

Setelah itu akupun pulang. Perasaan kecewa melanda, Aku menjadi uring-uringan. Sepeda Motor kupacu dengan kecepatan tinggi. Terasa handphoneku bergetar, tetapi aku ga peduli. Aku terus memacu kendaraanku semakin dan semakin cepat.

Sesampainya di rumah, aku melihat handphoneku, ada dua lembar sms dan 10kali misscall, setelah kubuka ternyata dari Indri....

"Woi AnTo... Elu ngebut yah, tadi ga sengaja gue liat dari depan pintu low... Aku tadi cuma bercanda. AKting gitu lohhhh. Aku juga sudah merasa sayang banget ama elu. Gaa mungkin nolak lagi lah. Tadi cuma ngerjain elu aja....
Gua terima elu koq... BALASS segera :-p"

Isi SMS itu membuat aku tersenyum lega. Dan isi sms keduanya adalah :

"Koq ga dibalas, aduh, udah ampe rumah belum lu To? Jangan kerjain gwa deh, ditelpon juga ga angkat. Stres tau... Cepet bales... Luv U......"

Hatiku berbunga-bunga saat itu. Baru saja aku ingin membalas, ternyata dia menelepon lagi. Kuangkat tlepon itu.

"Apa..." sahutku dingin...

"Koq ga bales sihh iihh nyebelin..." ucap dia sedikit manja

"Bales apa..." ucapku sambil menahan tertawa...

"Tuh mau baals dendam yha. kan dah gua terima cinta elu. Masa masih mau balas dendam...."

"Iya dunk, abiz elu dah buat gua sedih hahahaha..."

"Yha kan ngerjain elu aja. Mau ngetest aja ternyata ga lulus abiz lsg ga ngebales sms gue .."

"Yee bukan ga ngebalas, lagi di jalan kaleee. Tadi macet amet tauk..."

"Beneran tuh?"

"Iya suer samber gledek"

"Oke deh thanks yahhh.... sayanggggg................."

Akhirnya penantianku tak sia-sia. Dia menerimaku sebagai pacarnya...
Tapi apakah semua berakhir di sini? Tidak....
Setelah ini, semuanya berubah drastis...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar