Feel Free To Read It

Kami Datang... Belajar... Dan Melayani
We Came... Learn.. And Serve

Senin, 06 Desember 2010

Only Love.... Part 1

"Lagi-lagi hari valentine.. Hari seperti ini mesti lagi bekerja semalam ini, tidak ada kesempatan berdua."keluh salah seorang dari suster di sebuah rumah sakit tempat saya bekerja.
"Lebih baik begitu, ketimbang sudah bekerja semalam ini, tidak ada orang yang menemani kamu lagi"

"Seperti Dr.Shu?"

"Yha begitulah"

Semua yang mereka gosipkan tentang diriku mungkin hampir semuanya benar. Yha saya hanya melewati malam valentine dengan kesendirian. Tiba-tiba seorang suster menyapa saya, mengejutkan saya serta kedua suster yang sedang membicarakan tentang diriku. Muka mereka merah karena malu sewaktu mengetahui bahwa saya daritadi ada di sekitar mereka. Saya sendiri bertindak seolah tidak terjadi apa-apa. Lalu saya beranjak pulang dan sebelum meninggalkan ruangan tersebut saya masih sempat melemparkan senyum hangat kepada kedua suster yang menggosipkan diriku itu. Memang yang mereka katakan tidaklah salah. Karena memang kegiatan yang saya lakukan di hari valentine ini hanya pulang dan beristirahat, memberi makan kucing peliharaan saya mungkin.

Sejak beberapa bulan lalu saya memelihara kucing terlantar tersebut. Biasanya saya tidak suka memelihara hewan, tapi kucing ini berbeda. Tatapan Mata kucing terlantar ini mirip dengan seseorang yang pernah merubah diriku. Tatapan seperti menantang, namun perhatian.

"Segera habiskan susu hangat itu, atau akan kukuliti dirimu" Kataku sambil mengelus kucing itu. Satu-satunya yang membuat diriku iri adalah kucing tidak dapat menangis. Sekali lagi tatapan mata itu muncul dalam pikiranku...

Teringat di pikiranku setahun lalu di hari valentine ini saya sedang makan siang bersama dengan kekasih hatiku di sebuah restoran kecil sehabis pulang dari rumah sakit.

"Hey ini hari valentine, tapi mengapa kau tidak mengirimkan saya bunga, atau bahkan coklat, atau apa kek..!"

"Untuk apa, kamu kan bukan sapa-sapa saya... wew..." sahutnya arogan..

"Setidaknya berikan saya kartu ucapan atau apa kek...." gerutuku sembari merasa sakit hati akan ucapannya.

"Ya sudah, cerewet. Akan saya kirim e-card untukmu nanti via e-mail, puas?"

Walau dengan kata-kata arogan itu, tetap saja membuat saya tersenyum bahagia. Saya tidak sabar untuk segera pulang membuka inbox saya dan membaca e-card itu walaupun tidak berisikan kata-kata romantis.

"Saya merasa aneh dengan perempuan yang sangat mengagungkan valentine. Membuat repot saja" sahut dia yang membuat diriku tidak tahan untuk mulai beradu mulut dengannya lagi...

"Kamu itu tidak romantis... Menyebalkan...!!! Kamu tidak pernah menonton film drama cinta kek atau apa kek?"

"Drama? yang saya tonton cuma Discovery Channel.."

"Hidupmu sangat membosankan"sahutku seraya menatap mukanya tajam.

"tentang apa? Junk?" seru dia yang tidak pernah percaya terhadap cerita cerita dari drama. Ia pikir semua itu cuma untuk menipu penonton. "Saya beri waktu 5 menit untuk menjelaskan isi dari drama itu, cepat"

Sangatlah berat bagiku untuk langsung meringkas cerita berjam-jam itu menjadi cerita yang berdurasi 5 menit.Lagi lagi hal sepele membuat kami bertengkar...

"Hahh capek berbicara ama kamu. Saya mau kembali bekerja, jangan lupa kirimkan e-cardmu. Awas kalo lupa....!!!" ucapku seraya pergi meninggalkan secangkir kopi yang belum habis dan segera pulang ke rumah untuk membuka inbox yang mungkin sudah berisi e-card dari kekasihku yang sama sekali tidak mirip kekasihku itu.



*---------------------------------------------------------------------------------------------------------*

Tiba-tiba rambutku ditarik dari belakang membuyarkan lamunanku...

"Kamu itu jelek banget waktu lagi bengong.... Dan juga ga cakep waktu senyum..."
Tandanya aku mungkin jelek sekali dimatanya.

"Kamu yang jelek kali... Kalau aku jelek, ngapain kamu datang ke sini. Rindu yah?"sahutku kesal tapi sedikit menggoda dirinya

"Rindu kepalamu, apa boleh dikata, apartemenku tuh ada tepat di sebelah apartemenmu. mau tak mau ketemu deh"

"Lebih baik saya pindah dari sini daripada stress.."sahutku kesal.

Keesokan paginya saya menggambarkan garis dari kapur untuk memisahkan batas antara apartemenku dengan apartemennya.

Pada waktu itu kami baru duduk di kelas 5. Kami selalu bertengkar dan saling berharap untuk pindah. AKan tetapi, tidak ada yang berpindah pula. 5 tahun berlalu dan tak ada seorangpun yang pindah, lebih buruknya lagi kami brada di SMU yang sama dan kelas yang sama pula.

"Kalian adalah pasangan yang paling aneh" ujar para teman-teman SMA ku dan para guru dulu sewaktu melihat kami bertengkar...

"Kami bukan pasangan. Kami hanya tetangga....!!" seruku kesal yang pada saat itu sangat kesal karena orang tua kami mengkhawatirkan keadaan kami sehingga orang tua saya dengan dia memutuskan untuk menempatkan kita bersebelahan..

"Pacaran dengan dia? " seru dia arogan "Saya masih punya mata lahh... alamak?!?!?!?!"

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar