Feel Free To Read It

Kami Datang... Belajar... Dan Melayani
We Came... Learn.. And Serve

Senin, 06 Desember 2010

Only Love.... Part 2

Ini adalah lanjutan dari kisah seorang Dokter yang mengejar cintanya..
Only Love bagian kedua ^^

*
*
*
*
*
*======================================================================*

Saat itu saya sedang tergila-gila dengan seorang senior yang tampan dan terkenal di SMA saya. Kami sempat pacaran, tetapi setelah beberapa bulan berpacaran, akhirnya saya mengetahui bahwa dia adalah seorang playboy yang hanya mempermainkan wanita hanya untuk cinta sesaat.

Saya begitu sedih, saat itu saya terduduk di balkon apartment kami. Dia diam-diam berjalan mendekati diriku, memberikan saputangan untuk mengusap air mata yang menetes terus menerus.

"Saya sudah bilang, dia itu bukan cowo yang baik" Sahutnya sembari memeluk diriku erat-erat. Sayapun menangis di pelukannya semalaman dan mulai melihat dia dengan cara pandang yang lain. Kita masih sering bertengkar tetapi kami sudah memiliki cara pandang yang lain. Setiap berada di dekatnya, pipiku memerah, jantungku berdetak kencang. Kami berdua tahu bahwa kami saling jatuh cinta.

Akan tetapi, karena keegoisan serta keangkuhan dari kami berdua membuat kami tidak pernah saling mengungkapkan perasaan kami tersebut meskipun kami tahu apa yang ada di hati kami masing-masing.

Waktu berlalu begitu cepat. Kami sudah masuk universitas. Saya mengambil jurusan kedokteran dan dia jurusan fisika. Tentunya kami masih belum terpisah. Kami juga disuruh untuk tinggal bersebelahan di Taipei karena takut kami tidak mengenal siapapun di sana. Setelah saat itu, kita juga masih sering bertengkar, terkadang bertengkar di kamar tidur kami. Okay, kami memang telah berpacaran saat itu. Kami juga tidak pernah menghabiskan waktu bersama di saat valentine. Sampai suatu hari ada seorang lelaki mengajakku untuk makan siang untuk merayakan hari valentine. Ia melihat kejadian itu, dan sewaktu malam hari dia menunggu saya di depan pintu rumahnya dan mengajak saya untuk Candle Light Dinner. Sejak saat itu, kami selalu melewati hari valentine bersama. Dia memang arogan, tetapi saya juga tidak dapat menolak permintaan yang jujur juga saya inginkan itu.

Waktu berlalu, saya sedang mencoba praktek di sebuah rumah sakit, sedangkan dia sedang berusaha menjalankan usaha toko komputer kecil-kecilan dengan beberapa temannya dan menjadi seorang programmer. Kami menjadi sangat sibuk dan melupakan hubungan kami.

3 tahun berlalu, Saya telah menjadi Dokter, sedangkan usaha yang dia kelola semakin meningkat dan BOOM dia menjadi sukses. Kami berpisah dan masing-masing menempati apartment baru yang lebih megah dan kami tidak lagi menjadi tetangga. Tampaknya kami terpisah, tetapi kenyataannya belum. Kami tetap menghabiskan hari valentine bersama-sama tetapi setiap tahunnya menjadi semakin buruk karena dia tidak pernah menyatakan cinta kepada diriku bahkan dengan segala tanda-tanda dan pancingan yang telah saya berikan.

*---------------------------------------------------------------------------------------------------------*


Saya masih menatap inbox yang masih kosong. Saya marah sekali. Dia tidak mengucapkannya, dan sekarang tidak mengirimkan kartu ucapan. emank dia pikir saya siapa? Saya mengambil telepon dan segera menelponnya.

"Mana kartu ucapanku?"sahutku kesal

"Lho saya kan sudah mengirimnya"kata dia sibuk.

Saya tidak memperdulikannya " Cepat kirimkan "

"Baik saya akan kirimkan 100lembar cukup? dasar kamu anak-anak".

"Aku ? Anak-anak. Baik.. ya sudah, malam ini saya makan malam sendiri., terima kasih." ucapku kesal dan menutup handphoneku.

Lalu saya pergi ke rumah sakit dan memberi tahu kepada resepsionis untuk tidak mengganggu saya. Saya ingin berkonsentrasi bekerja karena banyak tugas hari ini. Kesibukan pun membuat diriku melupakan kejadian tadi siang.

Tiba-tiba ada suster yang datang dan mengatakan ada pasien yang sangat membutuhkan dirinya.

"Tenanglah, kita mesti tenang dalam menghadapi masalah" kata saya dengan tenang dan profesional.

Setelah masuk ke dalam ruang ICU, saya terkejut dan tak dapat berkata-kata

Yang tergeletak bersimbah darah adalah PACARKU..

"DIa itu pacarku, oh Tuhan...."
Saya langsung mengambil alat kejut jantung

Dia memang sering bertengkar denganku, tetapi dia kekasihku, dia orang yang kucintai, dialah segalanya bagiku.. Hal tersebut membuat ku menjadi gila.

Dr. Jian segera masuk dan menarik saya menjauh dan segera menolong pacarku yang tergeletak lemah...

"Sudah terlambat.. Kita sudah melakukan yang terbaik..."

"TIDAKKK!!!!!!!!!!!!!!" Sahutku...."Dia tidak boleh mati... TIDAK BOLEHH!!!"

"Tenangkan dirimu"ucap Dr Jian sembari menamparku untuk menenangkan diriku."Bawa dia pergi"

Saya kehilangan sifat profesional diriku, sifat tenang dariku.

Setelah beberapa waktu saya baru tahu bahwa pada saat saya menutup telepon darinya, dia panik, dan berusaha menelepon diriku. tapi teleponku mati sehingga dia segera pergi ke rumah sakit karena kawatir. Akan tetapi, sewaktu dalam perjalanan dia tertabrak truk dan akhirnya dia......


"Miauw...Miauw..." Christine membuyarkan lamunku.. Dia memberi isyarat bahwa susunya telah habis. Tiba-tiba terdengar suara dari laptopku. Ada email yang masuk dari ISP email yang kugunakan

"Maaf Pada saat ini, kami mengalami gangguan dan baru dapat mengirimkan email ini kepada Anda, Terima kasih..." Setelah itu, masuk email sejumlah 100 lembar..


Rasa Penasaran membuat diriku duduk di depan komputer dan membaca 100 email tersebut...
Saya membuka email pertama dan terkejut saat melihat tanggal pengirimannya adalah 1 tahun lalu tepat di hari valentine yang memilukan itu. Hatiku berdebar kencang. Apakah ini adalah email yang dia kirim?

Dengan tangan gemetaran, saya membuka email tersebut

Hal pertama yang terjadi adalah muncul gambar Mawar indah dan disertai dengan alunan music "Only Love" Lalu Muncul sebait puisi...


"Hwei."
(Itu namaku)
"Knowing you so many years, I've never sent you any flowers. Today I send you a rose."
I received it and it's so beautiful.
"You know we are always fighting. We can never really open our hearts and tell each other how we feel."
Yes, but it's all your fault for being so distant.
"I know I always make you mad by the things I say."
Good that you're admitting it.
"But today I want to say to you: I'm sorry, and I love you."
I waited so many years for those words.
"And I want to tell you a good news. I finally saved enough money."
You already have enough money. Why did you need so much?
"So Hwei, let's get married!! I was afraid to propose to you, because I didn't trust in my ability to give you the good life you deserve. But now I've saved enough money so we don't have to wait anymore."
Who wanted you to wait? I'm already yours.
"Today, I use this card to propose to you. Will you marry me, Hwei? Will you?"





Air mataku tak kuasa kutahan lagi. Yang kudengar hanyalah bait-bait lagu yang mengingatkan semua kenangan yang telah terlalui...

Thats Only Love...


http://www.4shared.com/audio/-a8BJyuf/Nana_Mouskouri_-_Only_Love.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar