Terkadang seseorang tak menyadari kehadiran cinta yang pada kenyataannya sudah merasuki dirinya sendiri. Seperti dalam diri Serina yang secara tak Ia sadari Ia mulai menyukai sosok Benny. Tapi harga diri serta komitmen menutupi semuanya.
Hari itu, Benny berniat untuk pergi menuju rumah Serina. Dia ingin menunjukkan tugasnya yang sudah selesai 100% dan akan berencana menembaknya. Dia mneyiapkan sepasang cincin untuk diberikan kepada Serina. Di lain sisi Serina berniat mengakhiri segala kepalsuanya sebelum dia terjerumus lebih dalam dengan perasaan sukanya terhadap Benny.
Benny : “Ser, wa ke rumah lu yha, mau nunjukkin sesuatu....”
Serina : “waduh, w juga mw ngomong seh, tapi jangan di rumah gwa deh, ketemuan aja yha....”
Akhirnya mereka janjian bertemu di taman tempat mereka bertemu. Dengan gembira Benny mempresentasikan tugasnya kepada dosen cantik pribadinya. Dengan serius dia menjelaskan secara detail tugasnya yaitu sebuah software. Serina yang makin merasa risih untuk berkata jujur hanya dapat diam dan tersenyum. Lalu dalam kecerewetan Bennt, Serina berkata...
“Benn,”
“Ya, napa ser?” sahut Benny
“Gua mau jujur. Selama ini, gua ga punya perasaan apa-apa ma elu. Niat gua dari awal Cuma mw ngerjain cowo-cowo playboy kayak elu yang Cuma nyakitin hati cowo.” Sahut Serina tanpa basa basi.
“Maksudnya?” kata Benny “ apa ini...”
“Elu lulus dengan nilai cumlaude pun ga akan gua terima jadi cowo gua. Elu gimanapun berubahnya, tetap elu playboy, ga akan berubah.” Sahut Serina memotong pembicaraan Benny.
“Ohh gitu, selama ini elu ngerjain gua? PUAS elu? Gua dah nyiapin segalanya dengan sempurna, hanya untuk membuktikan kesungguhan gua. Gua bener-bener suka ma elu, bahkan gua dah menyiapkan cincin untuk elu, tapi malah tamparan yang elu kasi”
“Maafin gua,...” Serina berbalik, sebenarnya dia sudah tidak bisa menahan air mata. Dia sebenarnya sakit mengatakan semuanya. Dia berlari meninggalkan Benny, tanpa disadari dia menyebrangi jalan tanpa melihat keadaan sekitar... Dan.......
***
Kisah Serina :
Serina mengalami luka serius, tapi dia dapat diselamatkan akibat darah yang didonorkan oleh Benny. Tapi Serina masuk dalam keadaan koma. Sampai suatu saat dia terbangun...
“Apa ini, Dimana aku?seru Serina kecil saat terbangun karena rasa sakit seperti digigit nyamuk dikarenakan sedang disuntik.
“Kamu sudah sadar nak?” sahut Ibu Serina. “Syukurlah.... Terima Kasih Tuhan...”
Aku bangun di sebuah rumah sakit. Sudah 3 bulan aku Koma. Tak terasa, seperti hanya tertidur selama semalaman. Kejadian 3 bulan lalu terasa seperti kemarin. Ibu menceritakan segalanya kepadaku, termaksud Benny yang memberikan darahnya yang secara ajaib cocok dengan darahku sampai batas yang benar-benar kritis. Hari itu, Benny pingsan karena memberikan Darah. Tapi menurut keterangan Dokter, Benny tidak dalam keadaan bahaya, Cuma lemas karena darah di dalam tubuh yang di bawah standard.
Aku merasa sakit karena tindakanku kepadanya. Tak kusangka dia mau berbuat sebegitu jauhnya untuk menolongku. Kata ibu, dia pernah memergoki Benny datang duduk di sampingku sambil menatapku.. Setelah beberapa hari setelah saya siuman, Dokter menyatakan saya sudah bisa dirawat jalan. Di saat akan berkemas untuk pulang, saya baru menyadari di jari manis saya, terdapat sebuah cincin, serta satu cincin lagi dikalungkan bersama sebuah kalung di leherku. Aku bertanya-tanya dengan diriku, siapa yang menaruhnya.
Pada saat akan berberes-beres ibu menemukan sebuah buku, yang di dalamnya berisi sebuah surat. Aku membukanya dan membacanya...
Dear Serina,
Saat kamu membuka surat ini, adalah saat yang paling membuatku tenang, berarti engkau telah sadar dari tidur panjangmu. Maafkan Aku yang telah mengakibatkan segalanya terjadi pada dirimu.
Aku benar benar mencintaimu, You Makes Me Crazy this time. Aku merubah semua yang buruk pada diriku, hanya untuk bisa berada dalam hatimu. Itu semua seharusnya bisa menunjukkan keseriusanku kepadamu. Tapi aku tak tahu bahwa seserius apapun diriku berubah tak akan menggetarkan hatimu. Tak apa, biarlah aku yang pergi dari hidupmu. Aku hanya berharap engkau bahagia dengan hidupmu. Dan jangan kawatir dengan diriku. Aku memaafkan segalanya, dan akan slalu mendoakan kebahagiaanmu.
Kamu pasti sudah menyadari Cincin yang ada di leher dan jari manismu bukan. Pakailah yang sudah terpakai di jarimu, dan berikanlah yg belum terpakai kepada orang yang dapat mencintaimu dengan tulus.
You have ever Come to MY LIFE...
YOU MAKES ME CRAZY
But I appreciate It....
Thanks For Everything...
I LOVE YOU...
Air mata Serina tak tertahankan. Ia menyesal telah melepas seorang yang telah berubah sepenuhnya demi dirinya hanya karena alasan yang paling dibenci Serina, yaitu Cinta. Dia merasa bersalah dengan perbuatannya. Dia ingin meminta maaf kepada Benny. Itu adalah tekadnya, dan dia juga berharap hubungannya dengan Benny bisa diperbaiki.
Tapi Semua temannya di kampus tidak ada yang mengetahui keberadaan Benny setelah mereka lulus. Benny menghilang begitu saja. Tidak ada kabar dari dirinya. Terakhir kali temannya melihat Benny adalah saat Kelulusan.
Aku kecewa tak dapat menemukannya. Tapi walau bagaimanapun waktu akan terus berlalu. Sudah setengah tahun setelah aku bangun dari Koma. Aku masih terus mencari keberadaan Benny. Aku merasa ada bagian dari diriku yang menghilang. Suatu waktu pernah seorang teman menemukan Benny di suatu situs jejaring sosial. Namun dia tak pernah membalas panggilan dari temanku. Aku sempat membukanya dan melihat beberapa statusnya...
“Life must go on, Dia tak menghilang dari pikiranku, tapi Aku mesti terus maju.”
“Baru kali ini Aku merasa derita Cinta.. Mungkin ini balasan dari TUHAN”
Itulah beberapa tulisan dalam situsnya. Aku semakin terpukul.. Tapi aku telah menyerah. Semuanya telah terjadi. Aku sudah tak tahu harus mencarinya kemana. Aku berjalan tanpa arah sepanjang sore ini. Perjalananku berhenti di sebuah tempat yang tak asing bagiku. Taman Kota tempat aku bertemu dengan Benny. Aku berjalan mengelilinginya sekalian bernostalgia. Saat itulah aku melihat sesosok pria berpakaian Jas, duduk di sebuah bangku menatap dengan tatapan kosong. Dia BENNY!!!
Aku menghampirinya untuk meyakinkan diriku bahwa itu adalah dia. Aku lalu duduk di sampingnya tanpa ia menyadarinya...
“Mas bengong mas?”
“Enggak, tolong jangan ganggu saya, saya lagi ingin sendiri” sahutnya tanpa melihat siapa orang yang berbicara kepadanya..
“Ga sopan kali sih, diajak ngomong tapi ga lihat orang....”sahutku kesal
“Aku minta tolong jangan ganggu a........”kata-katanya terhenti setelah melihatku...”Serina?? Ke...Kenapa kamu bisa ada di sini...”
“Aku.. tak tahu, aku berjalan tanpa arah dan akhirnya berada di sini...”
“Ohhh...., maafkan aku... Aku harus pergi...” sahut Benny...
“Tunggu.... Kenapa mau pergi. Aku sudah mencarimu selama setengah tahun dan saat bertemu denganmu, kamu hanya ingin pergi begitu saja?”
“Maksudmu...?”
“Kamu dah kasi aku sepasang cincin, yang satu tetap aku pakai, dan yang satu lagi mesti kuberikan pada yang pantas memakainya bukan....”sahutku seraya melepas kalungku, mengambil cincin yang berada disana, lalu memasangkannya di tangan Benny...
”Kaulah orang yang pantas memakainya. Bukan karena kamu telah berubah, bukan juga karena kamu bukan Playboy seperti dulu.... Tapi Karena KAMU MEMBUATKU GILA.. I LOVE YOU.....”
............
Terkadang CINTA DATANG tanpa Kita SADARI dan bisa PERGI tanpa Kita SADARI juga.
Genggamlah segala yang ada dan Biarkan IA BERKEMBANG DALAM KENANGAN INDAH....
The End...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar