Feel Free To Read It

Kami Datang... Belajar... Dan Melayani
We Came... Learn.. And Serve

Minggu, 02 Januari 2011

Hanya Sebuah Pelukan..... Part 1

Namaku Erlina, seorang mahasiswi semester lima jurusan informatika yang masih single.. Yah masih single itu menderita banget lhoo menurutku,.... Kenapa? Ya iya lah, temanku di kampus semua dengan santai menggandeng tangan pasangannya, sedangkan aku apa? Aku hanya menggaet angin yang berhembus, air yang mengalir... haduuw

Sebenarnya menurut teman-teman aku seh aku cakep(Aduhhh senangnya dipuji mereka), tapi katanya aku terlalu pandai memilih pasangan. Menurut aku sih itu salah, yah pasti kupilih-pilih lah klo yang dateng smua klo ga gembrot, pasti kribo and keriwil-keriwil rambutnya. Kek indomie goreng gitu... Ada juga seh yang ganteng yang ngejer aku, tapi, selalu ketahuan playboynya.. Aduh.....

Sebenarnya di antara semua cowo yang pernah ngejer aku, ada satu yang belom menyerah ampe sekarang.. Ntah tak tahu malu, ato begok and ga tau klo aku ga suka ama dia. Sebenarnya dia dekat ama aku, tapi aku ga pernah bisa menganggap dia sebagai seorang calon pendampingku. Bukan karena jelek, gembrot ato segalanya. Malah sebaliknya, mukanya lumayan ganteng, dengan postur yang cukup wahh lah. Dia bahkan sering dikejar ama cewe lain di kampus, tapi ga ada yang dia "Openin". Terkadang aku ngejek dia Gay karena selalu menolak cewe-cewe yang nembak dia. DIa cuma menjawab santai "klo kamu yang nembak, bakal lain ceritanya. kamu aja yang ga mau nembak aku". Klo dia dah bilang gitu, aku langsung males berbicara dengannya.

Dia sebenarnya sangatlah dekat, kami sering chatting, and karena sekarang lagi ngetrendnya blackberry, tentu kami sering BBM-an lah. Aku sering curhatan ama dia tentang cowo-cowo yang ngedeketin aku. Dan mau tau tanggapan dia? Dia selalu menanggap semua hal itu dengan jalan positif. Meski dia suka dengan aku, dia tetap mensupport diriku

"Walo aku cinta, tapi klo ada yang lebih baik yang jadi pilihan kamu, yah pasti tetap aku dukung lah" sebutnya santai sewaktu aku nanyain apa yang dia rasa klo aku chat tentang hal yang menyangkut cinta.

Dia itu sangat penyabar, aku salut dengannya. Oh iya aku lupa kenalin dia. Namanya Hendrik. Kalo dibilang seh dia itu sohibku yang paling oke. Dia selalu membuka kedua tangannya sewaktu aku butuh pelukan. Tapi entah kenapa, aku tidak pernah merasakan cinta yang dia inginkan. Aku merasa dia itu biasa-biasa aja. Mungkin karena sudah terlalu dekat kali yha.

Sewaktu semester lima, kami terpisah karena beda gedung perkuliahan. Kami jadi jarang bertemu, juga jarang chatting karena selalu sibuk. Sebenarnya aku yang selalu mengatakan kalau aku sibuk. Teknik ngehindar gitu deh. Biar aku agak aman dan bisa cari gebetan.

Sore itu sewaktu pulang kuliah, dia tiba-tiba datang menemuiku, dia ngajakin lunch. Aku pikir ga ada salahnya lah lunch, toh dia tuh teman terbaik aku. Dia mengajak aku ke sebuah cafe yang cukup lux. Aku sempat heran, dia itu bukan seorang kaya, kenapa dia mau aja bawa aku ke tempat yang pasti mahal budgetnya. Tapi aku ga nanya, jaga gengsi deh.... Dan juga siap-siap kalo dia ga sanggup bayar makan yang kami pesan.

"Bro datang juga loe... Noh noh situ tempat yang elo pesan" jawab sang pelayan dengan santai..

"Uizz mantap bro, thanks yha" ucap Hendrik

Aku sempat terheran-heran kenapa dia bisa sesantai itu berbicara dengan pelayan di cafe lux ini. Lagian pelayan tidak pernah berbicara begitu dengan pelanggan.

Setelah kami duduk aku pun menanyakan hal yang aneh itu. Rupanya ini adalah tempat dimana ia bekerja. Ia bekerja sebagai HRD di cafe ini. Pantas lah santai masuk ke tempat lux seperti ini. 

"Makan apa tuan putri..?" Itu adalah panggilan sehari-hari dia. Menurutku agak lebay, tapi dah terbiasa sih. Jadi dah ga terganggu...

"Apa yah, yang enak apa, elu kan kerja sini.... Elu pesan aje deh. Aku terima bersih...."

DIa pun memesankan sesuatu yang aku ga tau apa rasa dan rupanya.


Lima belas menit kemudian makanan datang, memang terlihat wah seh. Dan rasanya juga oke. Hahahaha....
Jarang-jarang makan yang gini pikirku, bisa dijadikan spot favorit. Tapi kalo dipikir-pikir ga jadi, klo jadi tempat nongkrong malah jadi sering ketemu hendrik..

"eeh Gay, elu kerja dah brapa lama di sini, koq aku ga tau?" nah yang itu panggilan SAYANGku wkwkwk


"Jangan gitu lah, aku suka ama elu, ga GAY kale... hahaha. Udah cukup lama. Elu ga pernah tanya jadi mana kukasi tahu lah RiNa..."

Emang aku ga pernah banyak tanya tentang dirinya. Yang aku tahu, sewaktu ketemu masalah aku langsung ping dia, dan dia akan selalu ada untuk kasi solusi untuk aku...

Kami memakan makanan kami masing-masing.. Kami berdua membisu, tapi aku tahu kalo dia terus memandangi aku, walau aku berpura-pura tidak tahu.

Tiba-tiba datang beberapa pemain gitar, memainkan lagunya Ungu - cinta dalam Hati. Aku pun terkejut. Dia memegang tanganku dengan kedua tangannya...

"Maaf yah atas sedikit kejutan seperti ini. Selama ini kan aku ga pernah secara langsung nembak kamu seperti ini. Jadi sekarang aku ngeberaniin diri untuk nembak kamu. Maaf buat kamu terkejut..."

Aku spontan emosi karena sikap dia yang keras kepala dan selalu tidak mau mengerti kalo aku ga akan nerima dia... Aku melepaskan genggaman tangannya dan berdiri.

"Apa-apaan sih kamu. Kamu udah gilak apa? AKu dah bilang berapa kali kalo AKU GA SUKA AMA Kamu. Ampe tua juga jawabannya ENGGAK,..... Elu ngerti ga seh? Ato ga tau arti kata dari ENGGAK?"Dengan emosi dan spontan, aku mengangkat piring yang masih terisi setengah makanan dan melemparnya ke muka Hendrik, serta menyiramnya dengan minuman yang ada di mejaku.

Kami menjadi bahan tontonan orang. Aku sendiri tidak tahu kenapa pada saat itu, bisa mengamuk seperti itu. Aku langsung melangkah keluar dari cafe itu.. AKu ga tau apa yang terjadi dengan si Hendrik.. Setelah di rumah aku baru nyadar kalo yang aku perbuat itu keterlaluan. Karena dia toh hanya nembak bukan apa-apain aku. Aku beranikan diri nge-ping dia. Tapi aku sempat melihat status di bb profilenya.

"Bodohnya aku, Sorry yha...."

Aku tetap meniatkan diri untuk nge-ping dia. Dia langsung membalas....

"Ada apa Putri?" balasnya

"Kamu marah ga Drik? Sory aku agak keterlaluan"

"Udah gak papa, ga usah dibahas koq, aku ga marah. Itu aku yang salah. Lagian semuanya udah aku urus. hahaha" jawabnya santai

"Oh yha? Klo gitu aku bisa tenang deh. Gua kasi tau, jangan lagi ngelakuin hal yang bodoh kek tadi. Awas lohhhh?"

"Maafin aku yha..."

"Gak, ga secepat itu...."

Seharusnya aku yang meminta maaf, malah ini kebalikan, aku terlalu arogan untuk meminta maaf. Hendrik pun  tidak mempersoalkannya menurutku. Aku agak bingung dengan sikap dia. Dia itu begok ato apa juga aku ga tau.

Keesokan harinya aku terkejut mendengar dari teman-temannya Hendrik kalo dia dipecat.

"Iya tuh Hendrik dipecat, katanya sih dia bertengkar dengan customer, dia juga melanggar peraturan kalo karyawan ga boleh makan waktu jam kerja di sana. Sekali kena dua deh"

"Ouw, ya sudah, g pduli, ngapaen kasi aku tau...." jawabku sombong, dengan perasaan ga bersalah aku pergi meninggalkan mereka. Walo sebenarnya aku merasa bersalah, karena overacting kemarin. Dia menjadi pengangguran, apalagi klo tau kalo dia itu menjadi tulang punggung adik-adiknya yang masih perlu bersekolah. Tapi sekali lagi perasaan egois ini menutupi hati nurani ini dan dengan gaya yang angkuh menjaga Image seorang Erlina....

Di lockerku terpampang sebuah surat dan sekuntum bunga mawar. Itu memang bunga favoritku, dan pada awalnya aku memang cukup senang. Pertamanya aku kira dari fans baru gitu deh. Tapi setelah membaca suratnya, ternyata dari Hendrik....

"
Maafkan Aku atas Segala Kesalahan yang Tidak Berarti Kemarin

Salam, Hendrik
"

Hanya itu yang tertulis, tidak seperti biasanya, dengan panggilan putri. Aku pun tersadar, sudah cukup lama dia tidak memanggilku dengan sebutan itu.

Keesokan harinya aku mendapat kabar kalo si Hendrik ternyata bolos. Aku tidak percaya, karena dia tidak pernah begitu sebelumnya. Dan sewaktu mau menanyakan hal itu via BBM, aku mengurungkan niat setelah melihat statusnya yang bertuliskan "Berjuang Cari Kerjaan Baru". Aku terlalu angkuh dan malu untuk memanggilnya....



******************************************
Apakah semuanya akan terus begini????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar