Janganlah Anda terlalu menjaga image Anda jika Anda menginginkannya....
************************************************************
Perasaan bersalah terus menghantuiku. Sudah seminggu lebih dia tidak mencariku, hal yang sangat aneh bagiku. Kenapa? Karena biasa kalau aku tidak mencarinya sehari saja, maka dia yang akan sibuk mencari diriku. Tapi aku juga masih terlalu malu untuk mencarinya. Walau dalam hati terasa kawatir, serta sedikit rindu. Baru kusadari saat itu, kalau tak ada dia, terasa sepi. Aku sering mengintip statusnya di Blackberryku, tapi tidak ada perubahan. Statusnya tetap seperti keadaan semula.
Tapi sore ini berbeda. Dia mengupdate statusnya, bertuliskan bahwa dia sudah mendapatkan kerjaan yang cocok. Aku sangat ingin menanyakan kabarnya. Jadi kukumpulkan keberanian untuk memanggilnya....
"PING!!!"
"Opss ada apa Tuan Putri" balasnya beberapa saat setelah aku memanggilnya.
"Gak papa sih, cuma tuh status... elu dah dapat kerjaan baru?"
"Udah donk... Hahahaha..."
"Apa itu kerjaannya?"tanyaku penasaran
"R.A.H.A.S.I.A.... hahahahaha. Ga boleh tau dunk..."
"Bah gitu yha.... ehh btw, elu koq dah lama ga cari aku, biasa tiap ari, tumben banget..."
"Gak deh, Aku takut buat kamu marah and sedih lagi karena perbuatan konyolku.." perkataan itu seperti menyentil hati kecilku...
Setelah itu dia mengajakku jalan, tentu saja aku terima, dengan syarat ga ada hal aneh-aneh lagi. Kami bertemu, bukan berdua tapi beberapa orang disana. Beberapa di antaranya aku kenal, karena pernah sekelas.
Di sana ada yang menarik perhatianku, Rico namanya. Dia dulu adalah pria incaran aku, tapi setelah tau dia adalah playboy cap kakap, aku mengurungkan niatku. Terkejutnya, malah Rico bertindak aktif, dia duduk di sampingku, sedikit menggodaku. Dan aku sendiri Open dengan hal tersebut. Toh memang aku masih tertarik dengan pria itu... Sejenak kulihat si Hendrik, mukanya tidak tersenyum, sesekali dia mencuri pandang kepadaku, tapi saat bertatapan mata, dia melayangkan senyum manisnya. Satu-satunya yang membuatku tenang adalah senyumnya yang manis. Tiba-tiba Rico memanggilku, membuat aku terbangun dari lamunanku.
Setelah pertemuan itu, aku malah jalan ama Rico. Dia mengajakku pergi, dengan Mercynya. Aku menerima begitu saja, lupa dengan janjiku dengan Hendrik... Yah iya lah, Coba aja dua cowo ngajakn out.. Satu naek motor, satu naek mobil.. Hujan-hujan gitu, milihnya pasti mobil donk.. hehehehe...
Kami jalan hingga malam. Rico mengajakku dinner di sebuah resto yang cukup wah lah. Aku pengen nolak, karena sudah malem, dan memang aku mulai risih aja dengan gombalannya.. Tapi apa daya, siapa yang anterin pulang entar pikirku... Disana dia nembak aku, gilak aku terkejut... Aku tidak memberi jawaban begitu aja donk.
"Kamu masih playboy seperti dulu kan?" seruku sambil memicingkan mata.
"Enggak kali... Aku dah tobat setelah ngenal kamu. waktu kemaren kamu nolak aku, Aku dah tobat,...." jawabnya dengan muka pasrah...
"AKu ga bisa kasi jawaban sekarang..."
setelah itu kami pun beranjak pulang. Si Rico memang cowok yang asyik, dan jujur aku juga masih tertarik dengannya. Tapi ini terlalu cepat. Jadi yah aku tetap pada jawabanku...
Sesampai di kamar baru kusadari kalo sudah seharian tidak menyentuh handphone kesayanganku. 45 BBM, serta beberapa misscoll. Setelah dibuka sih memang rata-rata broadcast dari orang. DI antaranya ada yang dari Hendrik. Sekali lagi aku memikirkan dirinya..
"Diajakin rico out yha.. Bagus-bagus. Hav fun yah :)"
Message yang dia kirim beda dengan statusnya yang cuma menampakkan Icon muka sedih. Aku pun mencoba mencarinya...
"Hoi... Tadi sorry aku lupa out ama kamu. Abiz ujan juga sih.. hehehehe"
"Gak papa lah, ga ada masalah e koq..."sahut dia dingin..
"Lagian katanya suka, tapi ga berusaha.. Boonk kali elu suka ama aku. Klo suka tapi ga dipertahankan malah kasih orang lain yang ajakin out hahahahaha joke,....." seruku berusaha mencairkan suasana
"Untuk apa aku berbuat gitu? Kalo emank out ama dia bisa buat u senang, ngapaen aku larang..?"
Sekali lagi dia membuat aku diam seribu bahasa. Aku pun ga melanjutkan perbincangan itu, dia juga tidak membalas apa-apa...
Setelah hari itu, Rico menjadi sering mencariku. Sejujurnya itu membuat aku perlahan melupakan Hendrik. Sampai suatu saat aku curhat dengan Hendrik...
"Drik, si Rico kemaren nembak aku lah..."
"Ohh, menurut kamu gimana?"sahut dia tetap dingin...
"Entah yah, dianya Oke sih. Dan jujur aku masih soor ama dia. Tapi takutnya dia masih playboy. Hahaha. Kamu kan tau tentang dia. DIa masih kek dulu ga..."
"oH aku kurang tahu tuh. Kan ga kuawasi 24jam. hahahaha"
"Jadi menurutmu gimana...?"
"hmmmmmmm, Mau jawaban dari aku?"
"Mau dunk... cemana sih..."jawabku mulai penasaran....
"Ikuti kata hatimu, jangan pernah berbohong dengan kata hati. Karena itu adalah kata-kata terjujur dari seseorang. Semua tergantung kamunya seh.. aku cuma bisa kasi saran gitu..."
"Kamunya gimana hahahahaha" jawabku usil
"As Long As U Happy, Its enough for me.. :-)..........."
Lagi-lagi aku kena skak mati ama dia....
"Walo aku suka, tapi aku ga mau egois, itu hak kamu, itu semua tergantung kamu. Aku cuma bisa support kamu...." jawaban yang membuat aku hampir menangis...
Tapi entah napa.. Mungkin karena keangkuhanku membuatku mengungkiri kalo sekarang aku sudah mempunyai perasaan dengan Hendrik... Tapi peduli lah. Malem itu aku menjawab pertanyaan dari Rico. Aku menerimanya sebagai kekasih hati. Perasaan aku antara senang dengan sedih.
Senang karena sudah memiliki pacar yang oke...
Dan
Sedih karena mengecewakan salah seorang yang juga aku CINTAI....
**************************************
Akankah semua berjalan lancar??
Atau berakhir penderitaan??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar