Feel Free To Read It

Kami Datang... Belajar... Dan Melayani
We Came... Learn.. And Serve

Senin, 15 November 2010

Pola Pikiran Manusia

Ada sebuah keluarga kecil beranggotakan ayah , ibu dan seorang anak perempuan yang masih kecil dan manis. Keluarga ini adalah keluarga yang bahagia dan berkecukupan. Suatu malam dikarenakan banyaknya tekanan dari tempat kerja dan deadline yang sudah dekat sang Ayah terpaksa harus bergadang mengejar deadline dari laporan yang harus dia buat. Dikarenakan bergadang pada pagi harinya dia terbangun dengan mood yang sangat "JELEK".

Sang Ibu sudah menyiapkan sarapan dan secangkir kopi untuk sang Ayah dan secangkir susu hangat untuk si Putri mungil mereka. Sewaktu sang Ayah makan, sang Putri yang berniat ingin memberikan secangkir kopi itu untuk Ayahnya dikarenakan panas secara tidak sengaja menumpahkan kopi itu ke kemeja sang Ayah. Spontan sang Ayah mengamuk dan emosi. Dia memukul sang Anak. Lalu Ia marahi sang Putri yang tidak berdosa itu.Sang Putri menangis karena ini baru kali pertama sang Ayah memukul sang Putri. Sang Ibu kesal dengan perbuatan sang Ayah lalu terjadilah pertengkaran antara mereka berdua. Setelah selesai dari pertengkaran sang Ayah melihat jam dan terkejut. Ia sudah terlambat. Ia buru-buru ganti baju dan langsung pergi tanpa memberikan kecupan hangat kepada sang Istri dan Anak yang biasa ia lakukan setiap paginya.

Di jalan karena ingin buru-buru ia menembak lampu lalu lintas. Namun sialnya Pak Polisi berhasil mengejar dan menyuruh dia menepi. Sang Ayah diberi peringatan serta denda yang harus ia bayar. Setelah itu moodnya bertambah buruk. Ia kemudikan dengan kencang mobilnya. Sesampai di kantor dia sudah telat 20menit. Pada saat itu rupanya ada rapat mendadak yang sangat penting dan dia harus ada di dalam rapat itu. Akan tetapi, ia terlambat. Selesai rapat ia ditegur oleh sang BOS. Setelah selesai ditegur, dikarenakan mood-nya yang jelek mengakibatkan client yang harus ia temui membatalkan kesepakatan kerja yang mereka rencanakan. Sepulang dari kerja, sang Istri yang juga masih kesal dengan sang Suami tidak menghiraukan sang Ayah. Dan putri tercinta mereka masih tidak mau berbicara dengan sang Ayah.

Nah setelah sampai di sini, apakah para pembaca berpikir kesialan selalulah menimpa sang Ayah? Apakah memang seharusnya dia terkena semua hal tersebut. Apakah tidak bisa dihindari?

Coba kita putar balik semua kejadian itu. Di saat pagi sewaktu sang Putri menjatuhkan kopi ke bajunya. Seandainya ia tidak memarahi dan memukul sang Putri. Dia hanya sedikit menasehati sang Putri lalu bergegas pergi mengganti kemeja, maka tidak terjadi pertengkaran antara kedua suami istri.Tidak terjadi pertengkaran maka dia tidak akan terburu-buru dan melupakan kecupan hangat yang harusnya ia berikan setiap pagi. Ia pun tidak harus buru-buru mengebut dan melanggar lampu lalu lintas dan tidak harus ditilang. Sesampai di kantor pun ia masih memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan bahan yang harus dirapatkan. Dan client yang dia temui pun tidak akan membatalkan perjanjian kerja mereka.

Nah pembaca, terkadang dalam kehidupan sehari-hari manusia lebih memilih cara pertama untuk menghadapi masalah yang dia hadapi. Mengapa tidak menggunakan kesabaran dan kebijaksanaan dalam bertingkah laku. Segala sesuatu ditentukan oleh diri kita sendiri. Bila segala sesuatu yang kita lakukan positif maka yang kita dapatkan juga positif sifatnya.

So..
Berpikirlah sebelum Bertindak...
Putuskan segala sesuatu dengan BIJAK ^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar